Di zaman modern ini, banyak bermunculan pabrik-pabrik atau perusahaan industri yang beroperasi. Hal tersebut, ternyata menyebabkan adanya indikasi terjadinya pencemaran lingkungan jika regulasi terkait operasional industri tersebut tidak diatur oleh negara.
Munculnya permasalahan menyangkut pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pabrik atau perusahaan industri tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, mayoritas dari industri yang telah berdiri sekarang, rata-rata dari mereka rutin untuk melepaskan bahan kimia yang sangat berbahaya atau yang dikenal dengan sebutan HHC (Highly Hazardous Chemicals)
HCC tersebut ternyata sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kerusakan besar, cedera dan bahkan kematian terhadap manusia maupun lingkungan. Dan tak jarang, pelepasan HCC ini memperburuk keadaan di sekitarnya jika tidak dilakukan pengawasan dalam operasionalnya oleh pemerintah.
Berbicara tentang pengawasan pelepasan bahan kimia yang sangat berbahaya atau HCC tersebut, ternyata regulasinya sudah diatur dan ditetapkan. Yaitu diprakarsai oleh OSHA dengan nama Process Safety Management atau Manajemen Keselamatan Proses.
Manajemen Keselamatan Proses ini, juga telah berdiri sejak 1992 dan telah banyak juga mengeluarkan instruksi terkait prosedur pengawasan pengeluaran HCC. Hal itu dibuktikan dengan dikeluarkannya Instruksi CPL 02-02-045 pada bulan September 1994, mengatur tentang pedoman kepatuhan dan prosedur penegakan bahan kimia sangat berbahaya.
Instruksi tersebut menyatakan bahwa inspeksi verifikasi kualitas program membutuhkan sumber daya yang besar dan membatasi jumlah inspeksi yang dapat diselesaikan. Dan program tersebut, salah satu yang tidak memiliki efek yang diinginkan.
Fungsi penting dari Manajemen Keselamatan Proses
Manajemen Keselamatan Proses tersebut, sangatlah berguna sebagai cara untuk menanggapi pengawasan pemerintah terhadap industri dengan pelepasan bahan kimia yang sangat berbahaya. Peristiwa sebelum tanggal tersebut, yang melibatkan pelepasan HCC yang jarang, terkadang berdampak besar terhadap manusia dan lingkungan.
Beruntung, ada inisiasi baik yang dilakukan oleh OSHA tersebut, ternyata sangat banyak keuntungan pasca dicanangkannya regulasi manajemen keselamatan proses itu. Terutama di industri perminyakan, seperti halnya: Gallup, NM pada 2005, Texas City, TX pada 2005, Bakersfield, CA pada 2005, Dumas, TX pada 2007 dan Big Spring, TX pada 2008.
Selain itu, OSHA juga memprakarsainya Program Penekanan Nasional Pengilangan pada tahun 2007 lalu. Tujuannya untuk membidik faktor-faktor yang paling mempengaruhi keselamatan proses di kilang minyak. Segala yang dibuat bukan tanpa sebab, pasalnya berguna untuk jalannya semua standar, program dan berhasilnya insiden di kilang minyak.
Ingin tahu program untuk Manajemen Keselamatan Kerja dari OSHA, simak ulasan di bawah ini
Karena keberhasilan NEP (National Emphasis Program) di industri kilang, OSHA memprakarsai program percontohan di fasilitas lain yang berhubungan dengan HHC. Program percontohan ini menjadi resmi, secara nasional pada tahun 2011 melalui Instruksi OSHA CPL 03-00-14, Program Penekanan Nasional Fasilitas Kimia Cakupan PSM; CHEMNEP singkatnya.
Penyulingan NEP dan CHEMNEP adalah dua program yang berbeda, tetapi masing-masing melibatkan pengamatan dan pengawasan yang lebih dekat terhadap 14 elemen utama, diantaranya:
- Partisipasi karyawan
- Kontraktor
- Investigasi insiden
- Proses informasi keselamatan
- Tinjauan sebelum memulai
- Perencanaan dan tanggap darurat
- Analisis bahaya proses
- Integritas mekanis
- Audit kepatuhan
- Prosedur operasi
- Izin kerja panas
- Rahasia dagang
- Pelatihan dan manajemen perubahan
Baca Juga:
- Apa saja Energi Terbarukan yang Indonesia miliki?
- Transisi Energi Terbarukan Indonesia Demi Capai Net Zero Emission 2060
- Bagaimana Memahami Komunikasi Nonverbal Rekan Kerja Anda
Dari sekian banyaknya regulasi yang telah ditetapkan tersebut, semuanya berorientasi terhadap bagaimana cara menjaga lingkungan supaya tetap hidup dan tidak membahayakan untuk manusia maupun sekitarnya. Semua pencegahan haruslah dilakukan sejak dini dan salah satu bentuknya adalah dengan menerapkan process safety management.