August 11, 2020

Ketahui 3 Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak Pencemaran Lingkungan

Dampak pencemaran lingkungan yang sangat membahayakan kelangsungan hidup manusia dan alam semesta terjadi seiring dengan kemajuan industri yang sangat pesat. Dampak pencemaran lingkungan ini bukan hanya mengancam kelangsungan hidup manusia, namun mengancam habitat hewan dan juga tanaman jika pencemaran lingkungan ini tidak segera dikendalikan.

Dampak pencemaran udara

Pencemaran udara disebabkan oleh banyak hal yang tentunya tidak lepas dari gas yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Salah satu gas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor yang paling banyak mencemari udara adalah karbon monoksida. Gas yang tidak berbau ini juga tidak memiliki warna saat memenuhi udara di sekitar Anda. Hingga keberadaan gas beracun tidak dapat diketahui secara kasat mata dalam mencemari lingkungan.

Idealnya persentase karbon monoksida di udara sangat kecil yaitu dalam kisaran 0.1 ppm. Namun pada daerah dengan lalu lintas sangat padat dan daerah industri yang cukup padat, seperti Jakarta, persentase karbon monoksida bisa mencapai 10-15 ppm.

Konsentrasi karbon monoksida cukup tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan hingga berakhir pada kematian. Bukan hanya mengalami sesak napas, Anda juga akan sering mengalami pusing, mual, sakit kepala hingga gangguan jantung. Jika kadar karbon monoksida dalam tubuh Anda semakin banyak Anda akan mengalami gangguan jantung hingga kesulitan bergerak yang menyebabkan kematian.

Selain karbon monoksida, gas seperti nitrogen oksida juga merupakan dampak dari pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh asap-asap industri. Gas ini sama tidak kasat mata dengan karbon monoksida sehingga sangat mudah meracuni manusia.

Dampak pencemaran air

Selain pencemaran udara, pencemaran lain yang memberikan dampak buruk bagi lingkungan adalah pencemaran yang terjadi pada air. Pencemaran air ini disebabkan salah satunya karena ulah manusia dengan kebiasaan buruknya membuang sampah sembarang ke aliran sungai. Selain itu perilaku curang dari beberapa industri yang mengalirkan limbah hasil produksinya ke sungai juga menjadi penyebab utama tercemarnya air. Penggunaan pestisida oleh petani juga meningkatkan kadar racun dalam air yang terbawa aliran hingga laut.

Akibat pencemaran air ini tentu saja terganggunya kehidupan makhluk yang hidup dalam habitat air. ikan sungai dan laut yang seharusnya bisa dikonsumsi dengan aman oleh manusia justru memiliki racun yang berbahaya. Bukan hanya sakit perut, tapi Anda bisa berakhir keracunan hingga menyebabkan kematian. Salah satu fakta pencemaran air paling besar adalah adanya kandungan merkuri sangat besar di laut Jakarta. Hal ini menyebabkan semua habitat laut di Jakarta memiliki kandungan merkuri yang sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia.

Baca Juga:

Dampak pencemaran tanah

Pencemaran tanah disebabkan oleh kegiatan penumpukan atau pembuangan kotoran hingga limbah bentuk padat atau cairan dalam waktu yang sementara atau tetap. Kotoran atau limbah yang ditimbun ini akan membawa dampak sangat buruk bagi manusia dan makhluk hidup di sekitarnya secara langsung dan tidak langsung. Dampak langsung pencemaran tanah adalah bau menyengat yang tidak sedap, lingkungan yang penuh lalat dan kotor juga kumuh.

Sementara dampak tidak langsung yang disebabkan oleh pencemaran tanah adalah sesak napas akibat bau yang sangat menyengat hingga timbulnya beberapa penyakit mematikan yang dibawa oleh lalat dan hewan pembusuk lainnya. Penyakit tersebut antara lain pes, kaki gajah, hingga demam berdarah dan malaria. Beberapa dampak dari pencemaran lingkungan ini akan semakin bertambah parah jika Anda mengambil langkah tidak peduli.

Demikian penjelasan mengenai 3 dampak pencemaran lingkungan, Indonesia Environment Center (IEC) akan membantu anda dan perusahaan anda yang bergerak di bidang industri agar tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan mengadakan Training/Konsultasi terkait lingkungan.

Sumber: mediak3.com

 

 

 

 

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit