February 7, 2020

Siap Hadapi Industri 4.0, PT BEST Akan Fokus Inovasi & Pembenahan Manajemen Risiko.

inovasi & pembenahan manajemen risiko.

PT. Bukit Energi Servis Terpadu (BEST) merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Operation & Maintenance (O&M) yang tergabung dalam grup PT. Bukit Asam Tbk, Berdiri tanggal 30 Juli 2015. Berdirinya BEST ini dimulai dengan mendukung program energi nasional, saat ini BEST berfokus pada bidang jasa Operation & Maintenance pembangkit listrik

PT. Bukit Energi Servis Terpadu (BEST) merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang jasa Operation & Maintenance (O&M) yang tergabung dalam grup PT. Bukit Asam Tbk, Berdiri tanggal 30 Juli 2015. Berdirinya BEST ini dimulai dengan mendukung program energi nasional, saat ini BEST berfokus pada bidang jasa Operation & Maintenance pembangkit listrik

PT BEST menjalankan perannya sebagai perusahaan jasa O&M pada 1 Desember 2015 dengan mengelola PLTU Pelabuhan Tarahan milik PT Bukit Asam yang berkapasitas 2X8 MW di Bandar Lampung Provinsi Lampung. Selanjutnya, pada 14 Februari 2016 PT BEST mulai mengelola PLTU berkapasitas 3X10 MW di Tanjung Enim Provinsi Sumatera Selatan dimana PLTU tersebut juga merupakan pembangkit milik PT Bukit Asam.

Sama seperti kegiatan di perusahaan lainnya, PT BEST juga rutin megadakan Rapat Kerja (RAKER) setiap tahunnya guna mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana kinerja dan langkah perbaikan yang telah dilakukan dan dihasilkan dari berbagai aspek strategis maupun operasional

Pada Rabu, 5 Februari 2020 kemarin, PT BEST mengadakan RAKER tahunan yang dilaksanakan di Green Forest Resort, Lembang, Bandung, Jawa Barat dengan tema “BEST Excellence Melalui Inovasi & Profesional Kerja” yang dihadiri oleh seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Manajer hingga Staff. Alasan diambilnya tema ini salah satunya karena saat ini perkembangan teknologi industri 4.0 yang cukup pesat, sehingga membuat PT BEST juga sudah harus melakukan berbagai inovasi baru agar bisnisnya tetap memuncak. Inovasi yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan tanpa mengurangi atau menghilangkan nilai (value) yang sudah ada. Di dalam agenda tersebut, PT BEST menggandeng PT Sinergi Solusi Indonesia (Proxsis Group) untuk menjadi Narasumber dan Adviser untuk memberikan best practice khususnya terkait langkah inovasi apa saja yang harus dilakukan dan penerapan manajemen risiko yang efektif dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yang dipaparkan oleh salah satu Board of Director Proxsis yaitu Bpk. Roni Sutrisno, S.T, CLA.

Dalam pemaparannya, Bpk. Roni Sutrisno menyampaikan bahwa inovasi dan penerapan manajemen risiko yang baik harus dimulai dengan pemahaman konsep dasar dari risiko dan konteks organisasi perusahaan agar inovasi dan penerapan manajemen risiko yang akan ditetapkan dapat berdampak dan terasa manfaatnya oleh PT BEST.

“Semua harus ikut andil, manajemen puncak harus memetakan dari sisi strategic risk atau risiko yang berada di area management strategic. Kemudian di level lain, harus memetakan operational risk atau risiko yang berada di area operasional. Mengapa demikian? Karena strategic risk memberikan jaminan bagi tercapainya tujuan perusahaan, sedangkan operational risk memberikan jaminan bagi operasional organisasi melalui implementasi proses bisnis dan jaminan terhadap sumber daya lain seperti aset teknologi, aset operasional dan lain-lain. Semoga dengan langkah inovasi yang tepat dan penerapan manajemen risiko yang akan dilakukan dapat membawa PT BEST tetap melesat serta mencapai visi dan misinya sesuai dengan tagline yang diambil yaitu Do the BEST for BEST!”, Ujar Roni Sutrisno.
Sumber: Synergy Solusi

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit