December 23, 2022

Transisi Energi Terbarukan Indonesia Demi Capai Net Zero Emission 2060

transisi energi terbarukan

Selama ini Indonesia mengandalkan bahan bakar fosil untuk kebutuhan energinya, bahkan hampir 87% listrik RI berasal dari bahan bakar fosil pada tahun 2020. Our World in Data mencatat 86,95% dari total produksi listrik Indonesia tahun 2020 berasal dari bahan bakar fosil, oleh karna itu dibutuhkannya Transisi Energi terbarukan di Indonesia.

Kini Indonesia mulai beralih dan berfokus ke transisi energi terbarukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung hasil kesepakatan KTT G20 lalu. Indonesia telah menetapkan target untuk menghasilkan 23% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025, dan berinvestasi besar-besaran dalam energi matahari, angin, dan panas bumi. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, dengan perkiraan 60% daratannya cocok untuk pengembangan tenaga surya.

Pemerintah juga bertujuan untuk meningkatkan penggunaan dalam transisi energi terbarukan untuk transportasi, dengan target 10% kendaraan bertenaga sumber terbarukan pada tahun 2025. Indonesia sedang dalam perjalanan untuk menjadi pemain utama di pasar energi terbarukan global. Indonesia telah berperan aktif dalam upaya mitigasi emisi global untuk mengantisipasi perubahan iklim dengan mencanangkan target mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Komitmen Indonesia tersebut ditunjukkan dengan memberikan perhatian penuh pada pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui transformasi ekonomi hijau.

Ke depannya, perekonomian Indonesia tentunya akan semakin ekspansif, sehingga perlu meningkatkan kapasitas energi untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Di sisi lain, Indonesia juga berpartisipasi aktif dalam upaya mitigasi emisi global dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim, di mana Pemerintah telah berkomitmen meraih Net Zero Emission di 2060.

Energi baru terbarukan harus mampu menggantikan energi karbon yang mempunyai emisi tinggi seperti bahan bakar fosil, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia menargetkan pencapaian proporsi energi baru terbarukan sebesar 23 persen dari total sumber energi pada 2025 mendatang. Tahun 2021 lalu, sudah diakselerasi transformasi energi dengan pengurangan emisi karbon pada pembangkit listrik di Indonesia hingga mencapai 10,37 juta ton atau lebih dari dua kali lipat dari target reduksinya.

Target pemerintah adalah seluruh pembangkit listrik di Indonesia menggunakan energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil atau mencapai net zero emission pada tahun 2060 . Sepanjang tahun 2021-2025, pemerintah akan menerapkan penggunaan PLTS atap. pemerintah juga akan menghentikan pembangkit listrik berbasis batu bara dan mengalihkan penggunaan solar ke gas bumi, mengingat Indonesia memiliki sumber daya gas bumi yang besar, pembangkit listrik energi terbarukan saat ini sedang dibangun dengan target kapasitas 20,92 GW. Sebagian besar atau 74% masih dalam perencanaan, 15,7% masih dalam tahap konstruksi dan 1,8% sudah beroperasi. Pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, serta Jawa, Madura, dan Bali. “Saat ini target kami adalah mencapai 20,9 GW energi terbarukan, dan beberapa pembangkit sudah berjalan. Kami juga berencana untuk tumbuh menjadi 56,6 GW ke depan.

Dari segi regulasi, Indonesia telah memiliki Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang tujuan utamanya adalah menciptakan ekosistem bisnis yang mudah, namun tetap tidak melupakan standar, nilai keselamatan dan keamanan, serta keberlanjutan dari sisi lingkungan hidup.

Selain itu, juga sudah dibentuk Indonesia Investment Authority (INA) yang dapat menjadi menyediakan alternatif fasilitas investasi untuk pengembangan ekonomi hijau.

 

Synergy Solusi akan mengadakan Sharing Session di pegelaran acara Proxsis Expo & Conference 2023 dengan Tema pembicaraan: Energy Efficiency For Energy Transition and Zero Emision

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit