July 30, 2020

Cara Penerapan K3 dalam Area Konstruksi

Konstruksi dikenal sebagai bangunan atau infrastruktur pada sebuah atau beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan K3 Konstruksi adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Selain itu, konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan suatu bangunan. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.

Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL , metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran, dll

Sering kali melihat dan menyaksikan di depan mata sering terpasang spanduk yang bertuliskan “Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan” k3 Konstruksi atau yang sering disingkat K3LL.  Spanduk tersebut sering kita temukan terutama pada proyek-proyek pembangunan apartemen, hotel, perkantoran dan lain-lain.  Bagi orang awam yang kurang memahami filosofi K3LL, tentunya akan bertanya-tanya dalam hati, sesungguhnya apa maksud dan tujuan pemasangan spanduk tersebut? Nilai tambah apa yang dapat diperoleh?

Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah mutlak untuk dijadikan sebagai bagian dari proses manajemen khususnya manajemen proyek, karena menyangkut banyak aspek yang sudah barang tentu dampaknya akan menimbulkan kerugian yang cukup besar dikemudian hari.  Jumlah Kecelakaan Kerja setiap tahun semakin meningkat, hal ini didasari karena kurangnya respek dari manajemen terhadap masalah K3LL.

Konsep Dasar Mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Penyebab Kecelakaan kerja pada umumnya disebabkan akibat adannya sikap dan perilaku pekerja yang tidak aman dan kondisi lingkungan kerja yang tidak aman.  Hal ini tentunya diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu : tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, tidak mengikuti prosedur kerja yang telah ditetap, tidak mematuhi peraturan kerja yang sudah ditetapkan, tidak berhati-hati serta kondisi fisik yang lemah namun tetap memaksakan untuk bekerja.

 

Sumber : management01.wordpress.com, id.wikipedia.org

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit