Hazard and Operability Study atau dikenal sebagai analisis HAZOP adalah teknik standar yang digunakan dalam penyusunan pembentukan keamanan di sistem baru atau modifikasi terhadap potensi bahaya atau masalah. HAZOPS merupakan metode identifikasi risiko yang berfokus pada analisis terstruktur mengenai operasi yang berlangsung. Dalam penggunaannya, kita harus mempelajari setiap tahapan proses untuk mengidentifikasi semua penyimpangan dari kondisi operasi yang normal, mendeskripsikan bagaimana bisa terjadi dan menentukan perbaikan dari penyimpangan yang ada.
HAZOP dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya dalam proses yang direncanakan atau yang sudah ada dan dioperasikan dengan cara yang paling efektif, ekonomis dan tepat waktu ketika semua pertimbangan dan kendala yang relevan diperhitungkan. HAZOP dapat digunakan secara bersamaan dalam proses identifikasi bahaya dan juga pada sistem operasi secara kontinu. Siapa saja yang terlibat dalam tim HAZOP? Mari simak infografik berikut ini:
[Masukan gambar dari Rindu]
Penting bagi seluru anggota tim HAZOPS mengetahui setiap proses operasional bisnis yang berjalan di organisasi agar segala bentuk potensi bahaya dapat diidentifikasi dan dihitung risikonya. Namun demikian, tidak hanya anggota tim HAZOPS saja, setiap pekerja dan penanggung jawab proses juga wajib memiliki pengetahuan untuk memastikan bahwa bahaya di tempat kerja diidentifikasi dan dihilangkan sesegera mungkin.
Untuk memastikan bahwa setiap anggota tim memiliki kompetensi yang sama terkait HAZOP, sebaiknya setiap tim diberikan pembekalan terlebih dahulu dapat melalui pelatihan-pelatihan terkait. Sementara untuk membuktikan kompetensi HAZOP, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengeluarkan skema yang telah diakui di Indonesia dan Asia Pasific terkait HAZOP. Skema ini dapat diambil oleh anggota tim HAZOP untuk kemudian dilakukan asesmen melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang diakui oleh BNSP.
