February 11, 2024

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Manajemen Risiko Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Manajemen Risiko Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

Akibat begitu kentalnya dampak perubahan iklim global membuatnya menjadi fenomena yang mengundang perhatian serius. Sebab, proses kelangsungan hidup manusia dan makhluk yang ada di bumi menjadi taruhannya. Hal ini juga tidak jauh-jauh dari ulah manusia sendiri akibat peningkatan emisi gas rumah kaca, deforestasi, dan aktivitas manusia lainnya telah menyebabkan perubahan signifikan dalam pola cuaca, suhu atmosfer, dan tingkat laut.

Dampak dari adanya perubahan iklim juga berlaku pada penggunaan bahan kimia berbahaya yang melibatkan aspek keselamatan, keamanan, dan lingkungan di tempat kerja. Sehingga berkemungkinan bisa memunculkan kondisi lingkungan yang ekstrem, bencana alam begitupun dengan kecelakaan, perubahan dalam regulasi keselamatan dan lingkungan yang ketat, kesehatan pekerja mengalami peningkatan risiko, serta gangguan pasokan energi dan bahan bakar. 

Maka berdasarkan hal tersebut, artikel ini ditujukan untuk mengajak pembaca memahami dampak perubahan iklim, dan  merinci upaya pencegahan yang dapat diimplementasikan. Hal ini diharapkan dapat mengajarkan masing-masing individu untuk lebih menghargai lingkungan. 

 

Dampak Terhadap Bahan Kimia Berbahaya

  • Peningkatan Suhu dan Iklim Ekstrem

    1. Perubahan Sifat dan Stabilitas Bahan Kimia
      Suhu global yang meningkat memiliki dampak pada bahan kimia berbahaya. Kenapa demikian, sebab akan mempengaruhi sifat fisika dan kimia bahan kimia berbahaya. Akibatnya akan menimbulkan hal yang mengkhawatirkan seperti risiko kebocoran, degradasi, atau reaksi yang tidak terduga pada bahan kimia yang disimpan atau digunakan di tempat kerja.
    2. Pekerja Terkena Paparan Akibat Peningkatan Suhu
      Pekerja akan melalui berbagai aktivitas di lingkup kerjanya baik itu proses produksi, pengangkutan, atau penanganan terhadap penanganan kimia. Namun hal ini akan berbeda ketika perubahan iklim global mempengaruhinya. Suhu yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko paparan pekerja terhadap bahan kimia berbahaya.
    3. Risiko Tumpahan atau Kebocoran Bahan Kimia Berbahaya
      Perubahan suku global yang signifikan akan berdampak pada munculnya Iklim ekstrem, seperti badai, banjir, atau gelombang panas. Akibatnya memunculkan risiko tumpahan atau kebocoran bahan kimia berbahaya.Risiko tumpahan atau kebocoran bahan kimia berbahaya bisa terjadi dari adanya Badai dan banjir dapat merusak fasilitas penyimpanan atau transportasi, sementara gelombang panas dapat meningkatkan risiko kebakaran atau pelelehan bahan kimia.
    4. Pencemaran Lingkungan
      Bahan kimia sangat dijaga untuk tidak bocor dan terkontaminasi dengan lingkungan agar tidak menimbulkan pencemaran. Namun hal ini sudah tidak bisa terbendung ketika perubahan iklim berdampak pada manajemen risiko bahan kimia berbahaya terutama di tempat kerja. Kondisi iklim ekstrim dapat menyebabkan pencemaran lingkungan melalui pelepasan bahan kimia ke dalam air, tanah, atau udara, mengancam ekosistem dan kesehatan manusia.
  • Pengubahan Perilaku Bahan Kimia

    1. Memengaruhi Stabilitas dan Reaktivitas Bahan Kimia
      Stabilitas dan reaktivitas bahan kimia bisa dipengaruhi oleh adanya perubahan iklim pada suhu yang tinggi. Sehingga meningkatkan risiko kecelakaan atau kebocoran.
    2. Mempercepat Proses Degradasi dan Pembusukan Bahan Kimia
      Proses degradasi dan pembusukan bahan kimia merupakan akibat dari proses degradasi dan pembusukan bahan kimia. Tentu dampaknya mengurangi umur simpan bahan kimia atau menghasilkan produk samping yang tidak diinginkan.
    3. Mempengaruhi Distribusi dan Transportasi Bahan Kimia
      Perubahan pola cuaca seperti Badai, banjir, atau cuaca ekstrem lainnya dapat mempengaruhi distribusi dan transportasi bahan kimia. Perubahan iklim yang terjadi akan mengganggu distribusi dan transportasi bahan kimia, sehingga meningkatkan risiko kehilangan atau kebocoran selama pengiriman.
    4. Mengubah Kondisi Reaksi Kimia di Tempat Penyimpanan
      Kondisi reaksi kimia di tempat penyimpanan menjadi suatu perhitungan karena kondisi yang tidak bisa diprediksi pasti, dari adanya perubahan iklim. Akibatnya memerlukan tindakan pencegahan ekstra dan manajemen risiko. Sebab perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, badai, atau kebakaran hutan.
  • Gangguan Infrastruktur Penyimpanan B3

    kerusakan fasilitas penyimpanan B3, merusak dasar atau dinding bangunan penyimpanan B3, meningkatkan risiko kebocoran atau penguapan bahan kimia berbahaya, memicu reaksi kimia yang tidak diinginkan di dalam wadah penyimpanan, dan menghambat distribusi bahan kimia ke fasilitas penyimpanan.

  • Kendala Transportasi dan Suplai B3

    1. Kondisi Cuaca Ekstrem
      Cuaca ekstrem akan berdampak dalam menyebabkan gangguan selama proses transportasi B3 berlangsung. Sehingga bisa saja dimungkinkan cuaca ekstrem merusak jalan, jembatan, atau jalur kereta api, yang menghambat pergerakan dan pengiriman B3.
    2. Adanya Risiko Kecelakaan Selama Proses Transportasi
      Perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi secara pasti membuat tingkat kehati-hatian terhadap cuaca tidak selama bisa berjalan dengan lancar. Sehingga adanya kemungkinan hujan lebat yang membuat jalan licin. Akibatnya, meningkatkan risiko kecelakaan selama transportasi B3 karena kondisi cuaca yang buruk.
    3. Peningkatan Risiko Pencurian dan Sabotase
      Proses transportasi dikhawatirkan bisa terjadi upaya pencurian dan sabotase. Hal ini bisa mengalami peningkatan akibat perubahan iklim yang tidak menentu, dan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menciptakan peluang untuk melakukan tindakan pencurian dan sabotase.

 

Baca juga : Peran Penting Petugas K3 Kimia dalam Industri: Tugas dan Tanggung Jawab

 

Implikasi Keselamatan dan Risiko

  • Peningkatan Potensi Bahaya Kebakaran Kimia

    1. Risiko Peningkatan Suhu
      Suhu memang menjadi perhatian dunia karena mengalami peningkatan akibat perubahan iklim. Perhatian yang dilakukan salah satunya akibat dampak ditimbulkan dari kehadiran perubahan iklim, dimana memicu hal tidak diinginkan. Seperti halnya risiko peningkatan suhu yang meningkatkan risiko kebakaran kimia terutama di fasilitas penyimpanan dan produksi yang menggunakan atau menyimpan bahan kimia berbahaya.
    2. Meningkatkan Paparan Pekerja Terhadap Bahan Kimia yang Mudah Terbakar
      Peningkatan suhu dan kejadian panas dapat meningkatkan paparan pekerja terhadap bahan kimia yang mudah terbakar selama proses produksi, pengangkutan, atau penanganan, meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera. Akibatnya pekerja menanggung risiko yang ada akibat adanya peningkatan potensi bahaya kimia dari perubahan iklim.
    3. Risiko Pencemaran Udara
      Risiko pencemaran udara bisa terjadi akibat adanya perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Dampaknya, asap akan menimbulkan risiko gangguan kesehatan melalui pencemaran udara dan memicu bahaya kebakaran tambahan di fasilitas industri atau penyimpanan.
    4. Meningkatkan Risiko Kebocoran Bahan Kimia
      Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi sifat fisika dan kimia bahan kimia berbahaya, meningkatkan risiko kebocoran atau pelepasan yang tidak terduga. Sehingga hal ini menjadi suatu yang serius jika diabaikan terlalu lama.
  • Ledakan dan Reaksi Berantai Zat Mudah Terbakar

    1. Meningkatkan Tekanan dalam Sistem Penyimpanan
      Peningkatan risiko ledakan menjadi hal yang sangat dikhawatirkan terjadi karena akan selalu menimbulkan kerugian materi dan jiwa yang sangat berharga. Namun, Peningkatan suhu dapat meningkatkan tekanan dalam sistem penyimpanan atau produksi bahan kimia mudah terbakar, yang menjadi alasan adanya risiko ledakan.
    2. Meningkatkan Paparan Bahan Kimia
      Cuaca ekstrem bisa membawa dampak negatif dimana meningkatkan paparan bahan kimia mudah terbakar pada suhu yang dapat menyebabkan ledakan.
    3. Meningkatkan Risiko Kebocoran Bahan Kimia
      Risiko kebocoran bahan kimia yang menyebabkan ledakan dapat diakibatkan dari cuaca ekstrem. Perlu diketahui bahan kimia sangat mudah untuk terbakar, dan dampaknya menjadi sumber potensial bahan untuk reaksi berantai dari ledakan.
    4. Risiko Pencemaran Lingkungan
      Risiko pencemaran lingkungan dapat meningkatkan risiko ledakan. Kenapa demikian? Sebab bahan kimia tersebut bersifat reaktif atau mudah terbakar. Sehingga melaluinya menjadi pemicu munculnya risiko pencemaran lingkungan.
  • Kebocoran dan Kontaminasi Lingkungan

    1. Peningkatan Intensitas dan Frekuensi Hujan
      Perubahan iklim sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan yang memperburuk keadaan. Salah satunya, perubahan yang terjadi ialah meningkatkan intensitas dan frekuensi hujan. Akibatnya, muncul banjir dimana-mana yang terpapar dampak perubahan iklim dan juga genangangan di area penyimpanan bahan kimia berbahaya.
    2. Memicu Kerusakan pada Fasilitas Penyimpanan Bahan Kimia
      Banjir menyebabkan timbulnya kerusakan pada fasilitas, dan hal itu tidak terkecuali terjadi di fasilitas penyimpanan bahan kimia. Maka salah satu kerusakan pada fasilitas kesehatan adalah kebocoran. Bahanya di sini ialah kebocoran bisa menjadikan suatu kondisi bahan kimia terkontaminasi dengan lingkungan yang akan merusak alam.
    3. Penguapan Bahan Kimia
      Penguapan bahan kimia pada fasilitas penyimpanan terjadi akibat suhu yang lebih tinggi. Akibatnya risiko kontaminasi lingkungan menjadi dampak buruk atas penguapan bahan kimia melalui udara maupun air.
  • Pemaparan Pekerja dan Dampak Kesehatan

    1. Menimbulkan Stress Akibat Lingkungan Panas
      Kondisi panas menyebabkan berbagai gangguan dan kehilangan konsentrasi, sampai bahkan pemicu timbulnya stress di lingkungan kerja. Sehingga melaluinya juga meningkatkan risiko pekerja bisa terpapar terhadap bahan kimia yang mudah menguap.
    2. Peningkatan Kecelakaan Kerja
      Ketidaknyamanan menjadi hal yang sangat dihindari, namun apa jadinya jika pekerja tidak bisa menghindarinya. Seperti adakalanya suhu yang ekstrim menurunkan konsentrasi pekerja sampai berujung pada peningkatan risiko kecelakaan dan pemaparan bahan kimia berbahaya.
    3. Risiko Penyakit Pernapasan
      Pernapasan yang baik adalah suatu kondisi yang harus dijaga. Akan tetapi, hal ini bisa terjadi dari perubahan iklim yang ekstrim dan menyebabkan kebakaran hutan. Kebakaran hutan menimbulkan polusi, sehingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan.
    4. Kondisi Kerja Tidak Aman
      Cuaca ekstrem menjadi perhatian yang sangat mengkhawatirkan, bisa saja melaluinya seseorang dalam kondisi kerja yang membuatnya tidak nyaman. Seperti adanya badai maupun banjir dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan pekerja tidak mustahil bisa terpapar bahan kimia berbahaya.

 

 

Adaptasi dan Mitigasi Risiko

  • Penyimpanan B3 yang Lebih Aman

    1. Pembaruan infrastruktur Penyimpanan B3
      Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) harus menjadi perhatian dalam setiap prosesnya sampai dengan penyimpanan. Fasilitas penyimpanan yang terjaga bisa dikatakan baik apabila memiliki infrastruktur penyimpanan yang memadai. Maka bentuk struktur fasilitas penyimpanan B3 dirancang dengan struktur yang tahan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau badai. Selain bentuk infrastruktur dibentuk tahan terhadap bencana alam, sistem ventilasi dan penyaringan dilakukan pembaruan. Pembaruan yang dimaksud ialah untuk mengurangi risiko paparan pekerja terhadap zat berbahaya.
    2. Menghadirkan Teknologi Pemantauan Otomatis
      Manajemen risiko bahan kimia berbahaya bisa dipantau secara otomatis melalui teknologi pemantauan. Teknologi pemantauan berupa sistem yang mengawasi secara real-time baik dalam bentuk kondisi, suhu, tekanan, begitupun kelembapan. Semantara untuk bentuk teknologi pemantauan otomatis dilengkapi dengan sensor gas canggih.
    3. Sistem Pemantauan Jarak Jauh
      Sistem pemantauan jarak jauh memang sangat dibutuhkan untuk menjaga bahan kimia berbahaya masih tetap dalam kondisi baik. Teknologi pemantauan jarak jauh untuk memungkinkan pengawasan real-time dari lokasi terpusat, menjadi suatu keunggulan terhadap respons cepat untuk menanggapi situasi darurat.
    4. Konsultasi dengan Ahli Keselamatan
      Konsultasi ahli keselamatan memang sangat dibutuhkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Melaluinya industri mendapatkan saran, panduan dan bahkan strategi penyimpanan bahan kimia berbahaya yang lebih aman. Ahli keselamatan juga disertakan untuk berpartisipasi dalam komunitas keselamatan.
  • Pengawasan Proses yang Lebih Ketat

    1. Penerapan Sistem Pemantauan Otomatis
      Pengawasan proses yang lebih ketat terhadap B3 bisa dilakukan melalui implementasi sistem pemantauan otomatis. Dimana mengintegrasikan sensor pemantauan suhu, tekanan, dan parameter kritis lainnya ke dalam sistem otomatis untuk mendeteksi deviasi secara real-time.
    2. Mengadakan Pelatihan
      Pengadaan pelatihan merupakan sebagai bentuk terbentuknya pengawasan terhadap proses yang berkaitan B3 untuk lebih ketatnya. Dimana perusahaan yang mengelola B3 menjaga keamanan lingkungan kerja melalui pelatihan, dengan memperkenalkan dan menjelaskan poin-poin yang harus diketahui pekerja. Poin-poin melingkup keselamatan proses, termasuk pemahaman terhadap perubahan iklim dan dampaknya.
    3. Sistem Peringatan
      Penerapan sistem pemantauan dan pengadaan pelatihan menangani B3 tidaklah lengkap tanpa sistem peringatan. Sistem peringatan dipasang untuk merespon perubahan mendadak dalam kondisi penyimpanan atau proses.
    4. Pemantauan Kualitas Udara dan Lingkungan
      Pemantauan kualitas udara dan lingkungan ditujukan untuk mendeteksi dan menilai dampak emisi B3 terhadap lingkungan. Sementara untuk pemantauan lingkungan adalah dalam bentuk mengintegrasikan pemantauan kualitas udara dan lingkungan ke dalam sistem keselamatan proses.
  • Infrastruktur dan Transportasi yang Lebih Tanggung

    Bisa dilakukan dengan pembaruan infrastruktur penyimpanan, penentuan rute transportasi yang aman, penggunaan teknologi pemantauan jarak jauh, serta pemilihan dan pemeliharaan kontainer supaya aman digunakan. 

  • Deteksi Bahaya dan Respon Darurat Perubahan Iklim

    Dilakukan dengan pemasangan sensor pemantauan iklim, sensor deteksi dini perubahan iklim, sistem pemantauan kualitas udara terpadu, dan pemantauan variabilitas cuaca ekstrem. 

Penutup

Perubahan iklim membawa dampak buruk yang merugikan berbagai sektor kehidupan. Melalui kehadiran perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem, akan berefek pada manajemen risiko bahan kimia berbahaya yang berlangsung di tempat kerja. 

Maka untuk menanggulangi risiko perubahan iklim terhadap zat kimia berbahaya memang membutuhkan manajemen yang baik. Sebagai bentuk implementasi strategi agar pekerja ketika menjalankan aktivitas bisa aman, terjaga dan terlindungi dari paparan zat kimia berbahaya. 

Pelatihan Petugas K3 Kimia

5/5 - (1 vote)
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit