PT Indonesia Chemical Alumina menetapkan program keselamatan dan kesehatan kerja yang bertujuan untuk mencapai kecelakaan nihil. Program tersebut mencakup pelatihan, penyuluhan yang berkesinambungan, penyediaan sarana dan prasarana untuk keselamatan kerja, melakukan pengawasan dan inspeksi secara rutin. Pengawasan dan evaluasi atas kesehatan dan keselamatan kerja ditangani oleh Perusahaan termasuk keselamatan kerja tenaga kerja kontraktor atau mitra kerja yang bekerja di area operasional. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan melalui beragam program seperti promosi dan kampanye yang intensif, menggalakkan program pelaporan kejadian hampir celaka (near-miss) kepada seluruh karyawan dan mitra kerja, sosialisasi pada mitra kerja melalui safety talk maupun pengawasan harian, inspeksi terencana maupun inspeksi tidak terencana serta mengevaluasi kinerja kontraktor.
PT Indonesia Chemical Alumina berdiri sejak tanggal 26 Februari 2007 dengan lingkup usaha meliputi bidang pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi produk alumina, perdagangan dan pendistribusian produk alumina serta aktivitas terkait lainnya. Pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) milik PT Indonesia Chemical Alumina berlokasi di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Pabrik CGA Tayan dapat mengolah 850.000 wmt bauksit tercuci dengan kapasitas produksi terpasang 300.000-ton CGA per tahun. Pabrik CGA Tayan merupakan pabrik berbasis proses Bayer yang dilengkapi fasilitas kalsinasi yang menghasilkan produk CGA berupa aluminium hidroksida dan alumina.
Tambang bauksit dioperasikan dengan metode penambangan terbuka dengan menggunakan truk dan eskavator. Bijih yang telah ditambang kemudian dicuci dan disaring untuk kemudian dikirimkan ke pabrik CGA Tayan yang berlokasi di sebelah area tambang. CGA pada umumnya merujuk pada produk kimia dalam bentuk hidroksida aluminium dan alumina yang digunakan untuk berbagai aplikasi industri kecuali industri aluminium. Aluminium hidroksida adalah produk setengah jadi yang dapat digunakan untuk pemurnian air. Sementara alumina dapat digunakan untuk memproduksi komponen pendukung elektronik. Beberapa produk yang menggunakan CGA di antaranya adalah refractoriness (bahan tahan panas), abrasif, produk rakitan, integrated circuit (IC), serta bahan dasar untuk layar LCD.
Untuk mendukung penerapan keselamatan dan visi organisasi, terlebih PT ICA merupakan perusahaan berorientasi ekspor dengan destinasi penjualan Korea Selatan, Jepang, China, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, India, Pakistan, Selandia Baru, Arab Saudi, Uni Emirat Arab serta pasar Indonesia, saat ini PT ICA fokus pada implementasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dinahkodai oleh Departemen HSE berdasarkan PP No 50:2012 bersama Synergy Solusi. Melalui kegiatan penerapan SMK3 yang berlangsung selama 4 bulan ini bersama Synergy Solusi, PT ICA berhasil meraih prestasi K3 dengan mendapatkan kelulusan audit SMK3 sebesar 85,55% dengan perolehan bendera emas yang telah diselenggarakan pada 7-11 Agustus 2023 lalu. Sukses selalu untuk PT ICA, semoga selalu melesat dan mengharumkan bangsa Indonesia di dunia!
