June 13, 2025

Revisi ISO 45001 2027: Menyatukan K3, ESG, dan Keberlanjutan di Era Digital

Revisi ISO 45001 2027: Menyatukan K3, ESG, dan Keberlanjutan di Era Digital

Revisi utama ISO 45001 pada tahun 2027 adalah momen penting yang menandai peralihan paradigm menyeluruh dalam manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). 

Pembaruan ini mencerminkan tren perkembangan dunia kerja—termasuk isu kesejahteraan mental, perubahan iklim, dan format kerja hybrid—yang menjadi kebutuhan mendesak semua organisasi. 

Bagi perusahaan yang ingin memimpin di era ESG, inilah saat yang tepat untuk mulai bergerak secara proaktif—menguatkan sistem K3, memperbarui kebijakan, dan memberikan pelatihan bagi pekerja sebagai fondasi reputasi keberlanjutan jangka panjang.

 

Pengertian ISO 45001

ISO 45001 merupakan standar internasional yang menetapkan persyaratan sistem manajemen K3 (Occupational Health and Safety – OHS) untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat lingkungan kerja.

Standar ini menggunakan struktur tingkat tinggi (High-Level Structure atau HLS), sehingga memudahkan integrasi dengan ISO 9001 (Mutu) dan ISO 14001 (Lingkungan).

ISO 45001 mendorong organisasi untuk menetapkan kebijakan K3, mengikuti proses Plan‑Do‑Check‑Act (PDCA), mengidentifikasi risiko, serta menyediakan dukungan operasional dan evaluasi kinerja—semuanya dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif.

 

Baca juga : Mengupas Klausul-Klausul ISO 45001

 

Pembaruan ISO 45001

Setiap revisi ISO 45001 mencerminkan respons terhadap dinamika dunia kerja yang terus berkembang, baik dari sisi teknologi, regulasi, maupun kesadaran sosial. Dengan menelusuri sejarahnya, kita bisa memahami bagaimana standar ini berkembang dari pendekatan teknis menuju model manajemen yang holistik dan strategis.

  • OHSAS 18001 (1999–2018)
    Sebelum lahirnya ISO 45001, organisasi di seluruh dunia mengadopsi OHSAS 18001, sistem manajemen K3 berbasis konsorsium Inggris. OHSAS berfokus pada pengendalian risiko operasional, namun belum terintegrasi dengan sistem manajemen mutu dan lingkungan secara menyeluruh.
  • ISO 45001:2018 – Versi Pertama
    Pada 12 Maret 2018, ISO 45001 diterbitkan secara resmi oleh International Organization for Standardization (ISO), menggantikan OHSAS 18001. ISO 45001 memperkenalkan pendekatan risk-based thinking, keterlibatan pekerja lebih dalam, serta mengadopsi High-Level Structure (HLS) agar selaras dengan ISO 9001 dan 14001.
  • 2021 – ISO 45003 sebagai Tambahan
    Tahun 2021, ISO menerbitkan ISO 45003 sebagai panduan untuk mengelola risiko psikososial, tekanan mental, dan kesejahteraan emosional di tempat kerja. Meskipun bukan versi revisi ISO 45001, standar ini memperluas dimensi kesehatan dalam konteks K3 yang lebih modern.
  • 2023 – Komite ISO Bahas Review ISO 45001
    ISO/TC 283 memulai systematic review terhadap ISO 45001 pada 2023 untuk menilai relevansi dan kebutuhan akan revisi. Feedback dari ratusan organisasi global menyatakan bahwa banyak isu kontemporer, seperti kerja jarak jauh, krisis iklim, dan diversity, belum sepenuhnya terakomodasi.
  • ISO 45001 Revisi 2027
    Revisi penuh dijadwalkan rilis pada tahun 2027. Versi ini akan menyertakan integrasi aspek keberagaman tenaga kerja, risiko akibat perubahan iklim, kerja digital, hingga kesejahteraan psikologis—menjadikan ISO 45001 sebagai standar K3 yang selaras dengan kerangka ESG dan kebutuhan dunia kerja abad ke-21.

 

Baca juga : Memahami Detail ISO 45001: Prinsip, Tujuan, dan Fokus Utama Standar

 

Revisi ISO 45001 2027

Revisi mendalam ini dilatarbelakangi oleh perkembangan signifikan dalam dunia kerja serta kesadaran global terhadap isu kesejahteraan dan keberlanjutan.

  • Kesejahteraan Mental & Risiko Psikososia
    lIni adalah revisi paling transformatif—untuk pertama kalinya risiko psikososial seperti stres lalu lintas jarak jauh, burnout, dan tekanan kerja digital akan diatur secara sistematis. Integrasi ISO 45003 – pedoman khusus untuk manajemen kesehatan mental – memperkuat pencakupan ini di bawah payung ISO 45001.
  • Dampak Perubahan Iklim terhadap K3
    Revisi akan mengakomodasi penilaian risiko K3 terkait perubahan iklim—seperti paparan panas ekstrem, banjir, dan cuaca tidak stabil—dan memasukkannya ke dalam konteks operasional dan mitigasi perusahaan .
  • Inklusi Tenaga Kerja yang Beragam
    Standar baru akan mengharuskan organisasi memberikan perhatian khusus kepada pekerja yang rentan: perempuan, pekerja lanjut usia, penyandang disabilitas, kontraktor, maupun karyawan jarak jauh. Ini memerlukan pendekatan kebijakan dan pelatihan inklusif .
  • Adaptasi Format Kerja Digital & Hybrid
    Revisi mencakup risiko ergonomis, kesehatan mata, burnout digital, dan keseimbangan kerja–hidup bagi pekerja hybrid/remote. Organisasi perlu mengelola risiko ini dalam sistem K3 mereka .
  • Harmonisasi dengan ISO 14001 & ISO 9001
    Struktur klausul akan disinkronkan lebih rapat dengan standar lain dalam family ISO, sehingga mempermudah integrasi Management System (IMS)—terutama dalam hal audit terpadu dan pelaporan lingkungan/ESG.

 

Baca juga : Checklist Audit ISO 45001: Alat Penting dalam Menilai dan Meningkatkan Sistem Keselamatan

 

Integrasi ISO 45001 dan ESG

Bagi perusahaan yang bergerak proaktif, mengintegrasikan ISO 45001 (revisi 2027) dengan strategi ESG memberikan lebih dari sekadar kepatuhan—ia mengangkat nilai kinerja dan keberlanjutan secara nyata.

  • Meningkatkan Reputasi & Kepercayaan Investor
    Sertifikasi gabungan menegaskan komitmen pada keselamatan kerja, manajemen risiko investasi, dan operasional etis—nilai yang selalu dicari pemodal dan pelanggan.
  • Manajemen Risiko yang Lebih Holistik
    Dengan cakupan risiko fisik, psikologis, iklim, dan digital, organisasi memiliki sistem kebijakan yang lebih kokoh dan adaptif terhadap gangguan internal maupun eksternal .
  • Efisiensi dan Penurunan Biaya Operasional
    Pengurangan kecelakaan, absensi, dan burnout menghasilkan penghematan besar—dan pelaporan ESG menjadi bahan perbandingan benchmark terbaik .
  • Pelaporan ESG yang Terstruktur
    Data K3 terstandar dari audit ISO membantu memenuhi indikator sosial (GRI 403) dan memberikan bukti konkret dalam laporan ESG kepada regulator dan publik.
  • Budaya Organisasi yang Lebih Sehat
    Isu keadilan, inklusi, dan kesejahteraan mental meningkatkan engagement, loyalitas, dan retensi karyawan—pilar utama keberlanjutan ESG jangka panjang.

 

Baca juga : ISO 45001 di Industri Konstruksi  

 

Kesimpulan

Revisi ISO 45001 tahun 2027 bukan sekadar pembaruan, tetapi sebuah lompatan paradigmatik menuju sistem manajemen yang modern, integratif, dan manusia­-sentris. Penerapan elemen baru—mulai dari kesejahteraan mental, isu iklim, hingga kerja hybrid—membantu organisasi lebih siap menghadapi tantangan global.

Perusahaan yang mulai bergerak sekarang—memperbarui kebijakan, melatih tim, dan mengintegrasikan sistem IMS—akan berada di garis depan, siap memanfaatkan keuntungan dalam reputasi, manajemen risiko, dan daya saing. Dengan langkah proaktif ini, K3 dalam bingkai ESG bukan hanya sarana pemenuhan regulasi, tetapi fondasi strategis bagi keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang.

 

FAQ Singkat tentang Revisi ISO 45001 (2027)

  1. Apa itu ISO 45001?
    ISO 45001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bertujuan mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat lingkungan kerja.
  2. Apa yang akan berubah dalam revisi ISO 45001 pada 2027?
    Revisi ISO 45001 pada 2027 akan mencakup pengintegrasian aspek kesejahteraan mental, perubahan iklim, kerja digital, dan inklusi tenaga kerja yang lebih beragam dalam sistem K3 perusahaan.
  3. Apa itu ISO 45003 dan bagaimana hubungannya dengan revisi ISO 45001?
    ISO 45003 adalah panduan untuk mengelola risiko psikososial dan kesehatan mental di tempat kerja. Revisi ISO 45001 2027 akan mengintegrasikan ISO 45003 untuk mencakup kesejahteraan mental secara sistematis.
  4. Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi standar K3?
    Revisi ISO 45001 2027 akan mengakomodasi penilaian risiko terkait perubahan iklim, seperti paparan panas ekstrem, banjir, dan cuaca tidak stabil, serta dampaknya pada kesehatan dan keselamatan kerja.
  5. Apa pentingnya inklusi tenaga kerja dalam revisi ISO 45001 2027?
    ISO 45001 versi 2027 akan mengharuskan perusahaan memberikan perhatian khusus kepada pekerja yang rentan, seperti perempuan, pekerja lanjut usia, penyandang disabilitas, dan pekerja jarak jauh.
  6. Apa yang dimaksud dengan pekerjaan digital dan hybrid dalam ISO 45001 2027?
    Revisi ini akan memasukkan manajemen risiko terkait pekerjaan digital dan hybrid, termasuk kesehatan mata, ergonomi, burnout digital, dan keseimbangan kerja–hidup bagi pekerja jarak jauh.
  7. Bagaimana revisi ISO 45001 2027 berhubungan dengan strategi ESG perusahaan?
    Dengan mengintegrasikan ISO 45001 ke dalam strategi ESG, perusahaan tidak hanya memenuhi regulasi K3, tetapi juga meningkatkan kinerja keberlanjutan, reputasi, dan kepercayaan investor.
  8. Apa manfaat jangka panjang dari implementasi revisi ISO 45001 2027?
    Manfaat jangka panjang termasuk peningkatan reputasi perusahaan, pengurangan biaya operasional, manajemen risiko yang lebih holistik, dan budaya organisasi yang lebih sehat dan inklusif.
  9. Bagaimana ISO 45001 dapat membantu perusahaan dalam pelaporan ESG?
    ISO 45001 memberikan data K3 yang terstandar yang membantu perusahaan dalam memenuhi indikator sosial (GRI 403) dan memperkuat laporan ESG mereka kepada regulator dan publik.
  10. Kapan revisi ISO 45001 2027 akan diterbitkan?
    Revisi penuh ISO 45001 dijadwalkan rilis pada tahun 2027.

 

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment