September 14, 2023

Memahami Detail ISO 45001: Prinsip, Tujuan, dan Fokus Utama Standar

Memahami Detail ISO 45001: Prinsip, Tujuan, dan Fokus Utama Standar

Setiap pekerjaan memiliki risiko kerja yang harus diantisipasi, sehingga Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi aspek penting dalam setiap lingkungan kerja. Seiring dengan perubahan dalam dunia industri dan peningkatan kesadaran akan perlunya melindungi pekerja, ISO 45001 hadir sebagai panduan yang komprehensif untuk memastikan bahwa organisasi dan perusahaan mematuhi standar tertinggi dalam K3.

Ditambah dengan kondisi zaman yang  semakin berubah dan berisiko, peran dari ISO 45001 semakin krusial dalam sebuah perusahaan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, mengurangi risiko bisnis, dan meningkatkan efisiensi operasional.

 

Apa itu ISO 45001?

ISO 45001 adalah standar internasional yang dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang berfokus pada manajemen K3 di tempat kerja. Standar ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko terkait dengan cedera, penyakit, dan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh aktivitas kerja. 

Dalam penerapannya, ISO 45001 menempatkan kepentingan karyawan dan perusahaan di posisi utama, dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi semua orang. Hasilnya, akan berdampak pada peningkatan operasional perusahaan.

 

Baca juga : 5 Metode Populer Safety Risk Assessment di Industri Berisiko Tinggi

 

Tujuan Utama ISO 45001

Tujuan utama ISO 45001 adalah meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan kerja. Standar ini dirancang untuk membantu organisasi dan perusahaan mencapai berbagai tujuan terkait dengan K3:

 

  • Mencegah Cedera dan Penyakit Kerja

    ISO 45001 bertujuan untuk mencegah cedera, penyakit, dan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh aktivitas kerja. Standar ini membantu perusahaan  mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang dapat membahayakan karyawan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menguranginya.

  • Mengurangi Biaya dan Kerugian

    Melalui pemahaman yang lebih baik tentang risiko K3 dan langkah-langkah pencegahan yang efektif, akan membantu perusahaan mengurangi biaya yang terkait dengan cedera kerja, klaim asuransi, dan penggantian pekerja yang terluka. Ini berkontribusi pada efisiensi operasional dan profitabilitas yang lebih baik.

  • Menghormati Karyawan

    ISO 45001 menekankan perlunya menghormati hak dan kesejahteraan karyawan. Terutama dalam memberikan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta memberikan pelatihan dan pelibatan karyawan dalam upaya K3.

  • Meningkatkan Produktivitas

    Lingkungan kerja yang aman dan sehat cenderung meningkatkan produktivitas, karena karyawan merasa aman dan terlindungi lebih mungkin untuk berkinerja baik dan berkontribusi secara positif terhadap tujuan perusahaan.

  • Meningkatkan Reputasi dan Kepatuhan

    ISO 45001 menekankan kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan peraturan K3 yang berlaku di berbagai yurisdiksi, sehingga membantu perusahaan dalam mencegah kasus hukum. Dan juga akan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan di mata pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat luas.

  • Mendorong Budaya Keselamatan dan Kesehatan

    Standar ISO 45001 menggalakkan perkembangan budaya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, seperti perubahan sikap, perilaku, dan norma dalam organisasi sehingga semua orang mengutamakan K3 dalam aktivitas harian.

  • Mengurangi Risiko Bisnis

    Dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko K3 dengan baik, perusahaan dapat mengurangi risiko bisnis yang terkait dengan cedera pekerja, kerugian reputasi, atau potensi tuntutan hukum.

 

Baca juga : Mengenal Standar Keselamatan Industri dan Peran Safety Inspector

 

Lingkup dan Penerapan ISO 45001

Ruang lingkup penerapan ISO 45001 merujuk pada area dan aspek-aspek dalam sistem manajemen K3 berdasarkan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing perusahaan. Berikut adalah beberapa elemen umum dalam ruang lingkup penerapan ISO 45001:

 

  • Aktivitas dan Proses

    Ruang lingkup ISO 45001 mencakup semua aktivitas, proses, dan operasi yang dilakukan oleh perusahaan, mulai dari aktivitas produksi, pengiriman layanan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta segala jenis pekerjaan yang melibatkan karyawan.

  • Karyawan dan Mitra Kerja

    Semua karyawan yang bekerja di bawah naungan perusahaan, termasuk pekerja kontrak dan pekerja sementara, merupakan aspek penting dalam ruang lingkup ISO 45001, sehingga harus mematuhi standar K3 yang berlaku.

  • Lingkungan Kerja

    Penerapan ISO 45001 mencakup semua aspek lingkungan kerja, seperti area produksi, kantor, fasilitas penyimpanan, lokasi konstruksi, dan setiap tempat yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Hal ini juga mencakup aktivitas di luar lokasi fisik perusahaan jika berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.

  • Kebijakan dan Prosedur

    Ruang lingkup ini mencakup kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh perusahaan untuk mengelola K3. Seperti pengembangan kebijakan K3, pemantauan kepatuhan, pelaporan insiden, pelaksanaan audit, dan proses perbaikan berkelanjutan.

  • Manajemen Risiko K3

    Penerapan ISO 45001 juga harus mencakup manajemen risiko, mulai dari mengidentifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko K3. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengidentifikasi potensi bahaya, mengevaluasi risiko, dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya agar tidak menimbulkan risiko kerja.

  • Pelatihan dan Kesadaran K3

    Pelatihan dan kesadaran K3 adalah bagian penting dari ruang lingkup, sehingga perusahaan harus menyediakan pelatihan yang sesuai kepada karyawan agar mereka memahami risiko K3 dan tahu bagaimana menghindarinya atau mengatasinya.

  • Kepatuhan Hukum

    Perusahaan harus memasukkan kepatuhan terhadap semua peraturan K3 yang berlaku dalam penerapan ISO 45001. Terutama peraturan pemerintah, regulasi industri, dan persyaratan hukum lainnya yang relevan.

 

Baca juga  : 6 Manfaat Utama Mengimplementasikan ISO 45001

 

Proses Sertifikasi ISO 45001

Salah satu keuntungan besar bagi perusahaan dalam menerapkan ISO 45001 yaitu adanya sertifikasi. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan standar ISO 45001 dalam mengelola K3. Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan sertifikasi ISO 45001.

 

  • Penilaian Awal (Gap Analysis)

    Perusahaan dapat memulai proses dengan melakukan penilaian awal internal, yang sering disebut sebagai “gap analysis.” Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana perusahaan telah memenuhi persyaratan ISO 45001 dan mengidentifikasi area dimana perbaikan diperlukan.

  • Pemilihan Lembaga Sertifikasi

    Langkah kedua perusahaan memilih lembaga sertifikasi yang akreditasi dan terkemuka untuk melakukan audit dan sertifikasi ISO 45001. Lembaga sertifikasi ini harus memiliki akreditasi yang sah dari badan akreditasi yang diakui.

  • Pengajuan Permohonan

    Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kepada lembaga sertifikasi yang dipilih. Permohonan ini akan mencakup informasi tentang organisasi, ruang lingkup sertifikasi, dan persyaratan lain yang diperlukan oleh lembaga sertifikasi.

  • Audit Awal (Audit Stage 1)

    Setelah permohonan disetujui, auditor dari lembaga sertifikasi akan melakukan audit awal untuk mengidentifikasi apakah perusahaan telah mempersiapkan sistem manajemen K3 sesuai dengan standar ISO 45001. Auditor akan menilai dokumentasi, kebijakan, dan prosedur yang telah diimplementasikan oleh perusahaan.

  • Audit Utama (Audit Stage 2)

    Tahap selanjutnya yaitu audit utama untuk mengevaluasi implementasi sebenarnya dari sistem manajemen K3 di lingkungan kerja perusahaan. Auditor akan memeriksa apakah perusahaan mematuhi Standar ISO 45001 dalam praktik sehari-hari.

  • Evaluasi Auditor

    Setelah audit utama selesai, auditor akan menyusun laporan audit yang mencakup temuan di lapangan. Jika ada ketidaksesuaian, perusahaan akan diminta untuk mengambil tindakan perbaikan.

  • Sertifikasi

    Jika auditor menentukan bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan ISO 45001, lembaga sertifikasi akan menerbitkan sertifikat ISO 45001 yang valid untuk periode tertentu (biasanya 3 tahun).

  • Audit Pemeliharaan (Surveillance Audit)

    Selama periode sertifikasi, perusahaan akan menjalani audit pemeliharaan secara berkala oleh lembaga sertifikasi. Audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan terus mematuhi standar ISO 45001.

  • Pembaruan Sertifikat

    Setelah periode sertifikasi berakhir, perusahaan perlu mengajukan permohonan untuk memperbarui sertifikat ISO 45001. Hal ini melibatkan audit ulang untuk memastikan bahwa perusahaan masih mematuhi standar.

 

Baca juga : Safety Maturity Level dalam Praktik: Tips dari Ahli Keselamatan Kerja

 

Studi Kasus Implementasi ISO 45001

ISO 45001 dalam diimplementasikan di berbagai sektor industri dalam upaya meningkatkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Seperti PT “A” sebagai perusahaan manufaktur besar yang beroperasi di sektor otomotif. Dengan lebih dari 1.000 karyawan dan sejumlah mesin dan proses produksi yang kompleks, PT “A” menghadapi risiko tinggi terkait dengan K3, sehingga untuk meningkatkan K3, efisiensi operasional, dan memenuhi persyaratan pelanggan, PT “A” memutuskan untuk mengimplementasikan standar ISO 45001.

 

  • Tahap 1

    PT “A” memulai dengan melakukan gap analysis untuk menilai penerapan dan pemenuhan persyaratan ISO 45001 sejauh ini. Hasilnya, perusahaan menemukan bahwa meskipun sudah memiliki kebijakan K3 yang baik, masih ada kebutuhan untuk meningkatkan pemantauan, pelaporan insiden, dan pelibatan karyawan dalam proses K3.

  • Tahap 2

    Manajemen PT “A”menyatakan memutuskan untuk mengimplementasikan ISO 45001 dengan menunjuk seorang manajer K3 yang berpengalaman untuk memimpin.

  • Tahap 3

    Perusahaan kemudian mulai merancang sistem manajemen K3 berdasarkan persyaratan ISO 45001. Mulai dari pengembangan prosedur K3 yang lebih rinci, pelatihan karyawan, dan peningkatan infrastruktur K3 seperti penandaan keselamatan dan pemadaman kebakaran.

  • Tahap 4

    PT “A” kemudian memilih lembaga sertifikasi independen untuk melakukan audit awal, dengan mengevaluasi dokumen-dokumen yang telah dibuat, kebijakan K3, dan prosedur yang diimplementasikan.Kemudian dilanjutkan dengan audit utama untuk mengevaluasi pelaksanaan sebenarnya dari sistem manajemen K3. Auditor memeriksa area produksi, fasilitas penyimpanan, dan berinteraksi dengan karyawan untuk memahami sejauh mana kebijakan K3 diterapkan dalam praktik.

  • Tahap 5

    Setelah audit utama selesai, auditor menyusun laporan audit yang mencakup temuan. Jika hasil audit menunjukkan prasyarat, makam lembaga audit akan menerbitkan sertifikat ISO 45001 untuk di PT “A”.

  • Hasil dan Dampak

    Implementasi ISO 45001 telah membawa perubahan positif bagi PT “A”, dimana terjadi penurunan kecelakaan kerja, cedera, dan insiden terkait K3. Karyawan lebih sadar akan pentingnya K3 dan terlibat dalam pemantauan dan perbaikan.Efisiensi perusahaan meningkat karena risiko yang diidentifikasi lebih baik dan dielakkan, sehingga mengurangi gangguan dalam produksi. Di sisi lain, citra perusahaan juga meningkat karena sertifikat ISO 45001 memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa PT “A” menjalankan operasi dengan perhatian pada K3.

 

Kesimpulan

Keselamatan dan keamanan kerja harus menjadi prioritas utama perusahaan dalam menghadirkan tempat kerja yang nyaman dan aman dari berbagai risiko. Komitmen perusahaan sangat dibutuhkan dalam menerapkan ISO 45001 untuk meningkatkan K3 di tempat kerja. Selain jaminan keamanan dan keselamatan, standar ini akan meningkatkan reputasi perusahaan, membantu dalam memenangkan kontrak, dan memberikan kepercayaan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa perusahaan Anda mengutamakan K3, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan untuk kepentingan karyawan dan kelangsungan bisnis.

 

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit