August 11, 2023

5 Metode Populer Safety Risk Assessment di Industri Berisiko Tinggi

5 Metode Populer Safety Risk Assessment di Industri Berisiko Tinggi

Keamanan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, terutama pada industri memiliki risiko kerja yang tinggi seperti sektor pertembangan, kontruksi, serta minyak dan gas. Sehingga harus memiliki manajemen pengelolaan risiko yang detail, konkret dan berstandar.

Maka dari itu, Safety Risk Assessment (SRA) juga memiliki peran yang sangat krusial dalam memberikan jaminan keselamatan dan keamanan bagi pekerja di sektor industri yang memiliki risiko kerja yang cukup tinggi. 

Safety Risk Assessment adalah proses evaluasi sistematis yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola potensi risiko terkait keamanan dalam suatu aktivitas, proses, atau lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai tingkat risiko yang terlibat, dan mengembangkan tindakan pengendalian guna meminimalkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian.

Dalam penerapan Safety Risk Assessment, terdapat sejumlah metode yang sangat populer yang membantu perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan aman bagi semua karyawan. Berikut penjelasannya.

 

1. Metode Job Hazard Analysis

Metode Job Hazard Analysis (JHA) adalah proses sistematis yang menganalisis setiap langkah dalam suatu pekerjaan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko yang terkait. Dalam proses JHA, setiap tugas dibagi menjadi kelompok yang lebih kecil beserta risiko potensialnya untuk kemudian dirumuskan langkah mitigasinya. 

Pekerja memiliki peran penting dalam keberhasilan metode JHA, sehingga mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang pekerjaan dan risiko pekerjaan. Dengan menerapkan JHA, perusahaan dapat mengidentifikasi langkah-langkah kunci yang berbahaya dan mengambil tindakan preventif untuk mengurangi risiko tersebut.

Baca juga : Apa Bedanya HIRADC, HAZOPS, & FMEA?

 

2. Metode Failure Mode and Effects Analysis

Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) merupakan metode Safety Risk Assessment dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi kegagalan sistem, peralatan, atau proses. Metode FMEA juga memfokuskan evaluasi setiap potensi kegagalan dan konsekuensi dari kegagalan tersebut.

Selanjutnya, menentukan langkah-langkah mitigasi diterapkan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan kegagalan dan dampaknya. FMEA sangat efektif dalam mengidentifikasi risiko potensial yang mungkin tidak terlihat dalam metode lain dan membantu perusahaan untuk menghadapinya dengan tepat.

 

3. Metode Hazard and Operability Study

Metode selanjutnya yaitu Hazard and Operability Study (HAZOP) yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan kesalahan dalam proses industri atau sistem. HAZOP melibatkan tim ahli untuk menganalisis setiap elemen proses secara detail.

Metode ini mampu mengidentifikasi potensi masalah dan risiko dengan lebih dalam dan komprehensif. HAZOP merupakan metode yang sangat efektif dalam industri berisiko tinggi yang melibatkan proses kompleks dan berpotensi berbahaya.

Baca juga : Safety Risk Assessment: Mengelola Risiko Keselamatan dalam Lingkungan Kerja

 

4. Metode Bowtie Analysis

Metode Bowtie Analysis adalah pendekatan visual untuk menggambarkan dan menganalisis potensi bahaya, penyebab, dan konsekuensinya. Dan metode ini mampu mempresentasikan potensi bahaya dalam bentuk simpul pada bowtie (dasi kupu-kupu) dan penyebab potensial serta konsekuensi dari bahaya tersebut berdasarkan dua sisi. 

Selain itu, langkah-langkah pengendalian yang diterapkan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan kejadian bahaya juga ditampilkan. Metode Bowtie Analysis membantu perusahaan memahami secara visual hubungan antara penyebab, konsekuensi, dan kontrol, serta menerapkan langkah-langkah preventif dengan lebih efektif.

 

5. Metode Quantitative Risk Assessment

Metode terakhir yaitu Quantitative Risk Assessment (QRA) yang menyediakan pendekatan ilmiah dengan menggunakan data dan analisis statistik untuk mengidentifikasi risiko dalam angka. Dan metode QRA juga dapat menghitung frekuensi kejadian potensial dan konsekuensinya dan evaluasi risiko berdasarkan nilai numerik. 

Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang memiliki risiko tertinggi dan mengalokasikan sumber daya dengan efisien untuk mengurangi risiko secara signifikan. QRA juga sangat membantu dalam mengambil keputusan kritis terkait keamanan dan mitigasi risiko di industri berisiko tinggi.

Baca juga : Mengenal Standar Keselamatan Industri dan Peran Safety Inspector

 

Kesimpulan

Safety Risk Assessment adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan melindungi karyawan dari potensi bahaya, terutama di dalam industri berisiko tinggi. Terdapat berbagai metode populer yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam Safety Risk Assessment, mulai dari Job Hazard Analysis (JHA), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Hazard and Operability Study (HAZOP), Bowtie Analysis, dan Quantitative Risk Assessment (QRA).

Metode ini dapat membantu perusahaan mengidentifikasi risiko dengan lebih baik, mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat, dan mencapai tingkat keselamatan yang lebih tinggi dalam operasi mereka. Dengan mengadopsi metode-metode ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan berkelanjutan bagi semua karyawan dan lingkungan. 

 

Synergy Solusi menyelenggarakan

Berbagai macam Pelatihan dengan Sertifikasi Kemnaker RI Setiap Bulannya!

Segera Daftarkan diri anda ke Contact Person Kami

 [email protected] | 08119334860

Rate this post
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment