Saat ini, perkembangan industri yang semakin pesat menuntut kita untuk tidak boleh lengah terhadap pentinganya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Terlebih masyarakat semakin pintar, kritis, serta rasa ingin tau lebih dalam jika mereka melihat atau mengetahui adanya penyimpangan K3 seperti kecelakaan, fatality, atau hal-hal yang menurut mereka janggal.
Tapi, tahukah kalian bagaimana sejarah munculnya K3 di dunia dan siapa saja pelopor utamanya?
Sejarah perkembangan K3 di dunia sudah ada sejak dari jaman pra-sejarah sampai dengan jaman modern saat ini. Pada masing-masing jaman berkembang teknologi yang kelak menjadi ilmu-ilmu K3 dan mulai masuk ke dalam bidang keilmuwan di Universitas.Universitas atau lembaga pendidikan lainnya.
Bicara soal sejarah K3, kalian tahu gak bahwa ada yang dijuluki sebagai The Father of Occupational Medicine atau Bapak Kedokteran Kerja. Siapakah dia?
Beliau adalah Bernardino Ramazzini (4 Oktober 1633â5 November 1714) yang merupakan seorang dokter yang berasal dari negara Italia. Ramazzini lahir di Carpi pada 4 Oktober 1633 menurut akte kelahirannya. Dia belajar kedokteran di Universitas Parma, di mana minatnya pada penyakit akibat kerja dimulai.
Ramazzini, bersama dengan Francesco Torti, adalah pendukung awal penggunaan kulit kayu kina (dari mana kina berasal) dalam pengobatan malaria. Kontribusinya yang paling penting untuk kedokteran adalah bukunya tentang penyakit akibat kerja, De Morbis Artificum Diatriba (âDiseases of Workersâ). Edisi pertama De Morbis diterbitkan pada tahun 1700 di Modena, yang kedua pada tahun 1713 di Padua.
Pada jaman ini, beliau melihat bahwa dokter-dokter pada masa itu jarang yang melihat hubungan antara pekerjaan dan penyakit, sehingga ada kalimat yang selalu diingat pada saat dia mendiagnosa seseorang yaitu âWhat is Your occupation?â. Ramazzini memiliki pandangan bahwa upaya pencegahan lebih baik daripada mengobati. Dalam orasinya ia mengatakan bahwa âJauh lebih baik mencegah daripada mengobati, dan jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi bahaya yang muncul dan menghindarinya daripada harus menyingkirkannya setelah ada korbanâ.
Buku De Morbis Artificum Diatriba (âDiseases of Workersâ) menguraikan pembahasan mengenai bahaya kesehatan dari bahan kimia, debu, logam, gerakan berulang atau kekerasan, ergonomi, dan agen penyebab penyakit lainnya yang dihadapi oleh pekerja di lebih dari lima puluh pekerjaan. Ini adalah salah satu pendiri dan karya dari dunia kedokteran okupasi kerana berperan penting dalam perkembangannya.
Beliau juga menulis buku yang berjudul Discourse on the diseases of workers, yang sampai saat ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 di seluruh dunia lho! Gak heran beliau dijuluki sebagai Bapak Kedokteran Kerja, ya! Sampai bertemu lagi di fakta HSE selanjutnya!
sumber: cnbc.nlm.nih.gov