Kita semua sadar jika perubahan iklim dan menipisnya sumber energi bukan hanya menjadi masalah bagi masyarakat luas, namun juga mempengaruhi kita sebagai individu. Siapapun bisa berkontribusi secara aktif dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi yang dikeluarkan dari penggunaan energi.
Kita semua sadar jika perubahan iklim dan menipisnya sumber energi bukan hanya menjadi masalah bagi masyarakat luas, namun juga mempengaruhi kita sebagai individu. Siapapun bisa berkontribusi secara aktif dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi yang dikeluarkan dari penggunaan energi.
Bagaimana cara kita mengurangi emisi tersebut? Dilansir dari laman Homify bahwa ada cara sederhana yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menghemat energi. Berikut adalah cara hemat energi yang bisa diterapkan di rumah tangga, yakni;
-
- Mencuci dan membilas secara tepat
Mesin cuci adalah salah satu peralatan elektronik yang memakan listrik dalam kapasitas besar di rumah, kita sebaiknya menggunakan mesin ini ketika memiliki pakaian kotor yang cukup banyak. Para ahli juga merekomendasikan agar pengaturan mesin diatur untuk mencuci dan membilas pada saat yang sama untuk menghemat pemakaian listrik. Di samping itu, penggunaan pengering pakaian harus dibatasi, jika ingin menghemat energi listrik dan pengeluaran. Dalam hal ini kita bisa mencari alternatif seperti mengeringkannya di bawah sinar matahari.
-
- Pastikan perangkat elektronik dan listrik dimatikan
Salah satu cara termudah yang bisa dilakukan untuk menghemat energi adalah menekan tombol ‘off‘ pada semua perangkat elektronik, mulai dari monitor PC sampai televisi dan dari saklar lampu sampai mesin cuci. Hal ini dikarenakan Mode standby yang sering kita gunakan ternyata memakan banyak tenaga listrik, juga biaya. Sebenarnya mematikan perangkat elektronik saja tidak cukup, kita juga harus memutuskan hubungan antara perangkat elektronik dan listrik dengan menekan tombol off‘ pada stopkontak strip utama. Kita dapat menghemat pemakaian listrik dengan satu langkah mudah dan mengurangi emisi karbondioksida hingga 220 kg per tahun.
-
- Meredupkan lampu
Kita juga menghemat banyak energi terkait pencahayaan adalah dengan memanfaatkan sinar matahari sebisa mungkin dan membatasi pemakaian sumber cahaya buatan. Kita juga disarankan untuk menggunakan lampu LED meskipun harganya lebih mahal dibandingkan dengan lampu biasa. Hal ini karena lampu LED lebih sedikit mengonsumsi energi, dengan menghemat 85 persen energi, biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan energi juga dapat dihemat semakin besar. Sebenarnya, lampu hemat energi memang merupakan solusi ramah energi, namun lampu ini mengandung merkuri. Sehingga, bekas lampu jika tak terpakai harus dibuang di tempat pembuangan khusus untuk limbah berbahaya. Satu hal yang harus dipahami, sebaiknya kita menggunakan lampu dengan fungsi dimmer (peredup) dan gunakan kap lampu untuk memperkuat efek cahaya.
-
- Mengurangi konsumsi air
Penggunan air untuk kebutuhan rumah tangga bisa dikurangi bukan hanya dengan cara mencuci dan membilas yang tepat, menurut penelitian Harvard University, sekitar 100 liter air yang kita konsumsi setiap hari dapat dihemat sampai dengan 50% dengan beberapa cara sederhana. Kita bisa mencontohkan dengan menggunakan kloset atau kepala shower dengan sistem penyiraman yang bukan hanya hemat air, tetapi juga hemat biaya. Selain itu, semua keran air di rumah dapat diganti dengan keran air otomatis yang menambahkan udara pada air dan memastikan lebih sedikit air yang terbuang. Kita juga bisa menghemat pengeluaran dengan penerapan sistem grey water. Sistem ini dapat membersihkan air limbah rumah tangga untuk dimanfaatkan kembali sebagai air penyiram kloset, air untuk mencuci, dan menyiram tanaman.
-
- Memperbaiki ventilasi
Di negara empat musim seperti Jerman, banyak energi terbuang untuk menghidupkan pemanas ruangan saat suhu udara sedang sangat dingin. Sebaliknya di Indonesia, kita menggunakan energi listrik dalam jumlah besar untuk menghidupkan pendingin udara (AC). Apalagi di musim kemarau yang menyengat seperti saat ini. Selain mesin cuci, AC adalah pemakan energi yang cukup rakus. Hal ini bisa diatasi dengan cara menghidupkan AC ketika hari benar-benar panas. Perlu dipertimbangkan juga mendatangkan hawa sejuk alami ke dalam rumah dengan cara memperbaiki sirkulasi udara. Lubang ventilasi yang berada di dekat bubungan atap cukup membantu mengatasi hawa panas di dalam rumah. Jendela dan pintu sebaiknya dibuka saat pagi dan sore hari. Hindari membuka pintu dan jendela di siang hari yang terik, karena hal ini justru mengundang hawa panas dari luar masuk ke dalam rumah.
-
- Menggunakan peralatan masak elektrik secara bijaksana
Di dapur pun kita bisa menghemat energi, yaitu tidak menggunakan kompor listrik secara berlebihan. Beberapa perangkat masak elektrik seperti alat untuk merebus air, alat untuk merebus telur, atau mesin kopi menggunakan daya listrik 40 persen lebih sedikit daripada kompor listrik. Namun, usahakan agar perebus air tidak terisi terlalu penuh, karena ini akan membuat perebus air bekerja terlalu keras dan memakan lebih banyak energi. Sesuai dengan penilaian siklus hidup (Life Cycle Assessment/ LCA), disarankan untuk menghindari penggunaan mesin kopi dan espresso yang menggunakan bantalan dan tabung dari bahan aluminium. Perangkat ini memakan banyak energi dalam proses pembuatannya dan menimbulkan polusi. Kita masih dapat menghemat pemakaian energi saat menggunakan kompor dengan cara menutup panci atau wajan agar masakan lebih cepat mendidih dan memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk memasak, hal ini dapat menghemat energi hingga kurang lebih 30% terutama jika ukuran panci atau wajan disesuaikan dengan kebutuhan.
-
- Gunakan Perangkat elektronik hemat energi
Coba perhatikan semua perangkat elektronik yang ada di rumah kita. Dari kulkas sampai mesin cuci, dan dari kompor listrik sampai televisi. Perangkat elektronik memang diciptakan untuk memudahkan hidup kita. Secara umum, siapapun yang menggunakan perangkat hemat energi dan hemat air dapat menekan pengeluaran hingga 50%. Tidak ada ruginya membeli perangkat elektronik mahal tapi awet, karena kita dapat menghemat biaya untuk membeli perangkat yang sama di masa mendatang. Sangat disarankan agar Anda selalu memperhatikan spesifikasi efisiensi energi saat membeli perangkat elektronik. Pilihlah perangkat elektronik dengan spesifikasi A+ sampai A+++.
Sumber: Homify