Kebakaran merupakan musibah yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Baik kebakaran di gedung kantor, pabrik, pusat dunia maya, hingga kebakaran hutan. Kebakaran yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan yang serius terhadap properti, korban luka, hingga kematian. Penyebab yang paling sering diungkapkan adalah kerbakaran yang terjadi karena kelalaian seseorang. Namun hal ini dapat dicegah dengan mengetahui klasifikasi atau kelas dari kebakaran. Hal ini bertujuan agar langkah mitigasi yang kita lakukan tepat sasaran sesuai dengan media pemadam yang digunakan.
Apa itu NFPA?
Jika kita membahas tentang klasifikasi kebakaran maka tak lepas dari National Fire Protection Association (NFPA). NFPA merupakan organisasi teknik dan pendidikan internasional yang memajukan ilmu pengetahuan dan metode pencegahan maupun proteksi kebakaran. Standar dari NFPA digunakan secara luas di dunia tidak hanya sebagai standar penanggulangan kebakaran namun juga untuk penanggulangan kelistrikan, gas, dan peralatan penunjang bangunan.
NFPA membagi klasifikasi (kelas) kebakaran menjadi 6 (enam) kelas. Klasifikasi (kelas) kebakaran berguna untuk menentukan media pemadaman efektif emisi api atau kebakaran menurut sumber api atau kebakaran tersebut, serta berguna untuk menentukan tingkat keamanan jenis media pemadaman suatu kelas kebakaran berdasarkan sumber api.
Kelas Kebakaran NFPA
Berikut ini Klasifikasi (kelas) kebakaran berdasarkan NFPA dengan media pemadam efektif:
-
Kelas A
Kebakaran yang terjadi pada benda padat kecuali logam. Beberapa diantaranya yakni kayu, kertas, plastik, karet, kain. Kebakaran kelas A dapat dipadamkan dengan udara, uap air, pasir, busa, karbondioksida (CO2), serbuk kimia kering, dan cairan kimia.
-
Kelas B
Kebakaran yang terjadi pada benda gas, uap atau cairan.Beberapa diantaranya bensin, solar, minyak tanah, aspal, alkohol, dan elpiji. Kebakaran kelas B dapat dipadamkan dengan pasir maupun tanah (untuk area kebakaran yang kecil). Pada kelas B, kebakaran tidak boleh dipadamkan dengan udara karena udara bisa mengalir dan meluas, sehingga kebakaran semakin menyebar.
-
Kelas C
Kebakaran yang terjadi pada peralatan listrik bertegangan.Kebakaran kelas ini biasanya terjadi akibat korsleting listrik sehingga menimbulkan percikan api yang membakar benda-benda di sekitarnya. Pemadam berupa udara tidak boleh digunakan. Udara adalah konduktor (penghantar listrik) dan akan menyebabkan orang-orang yang berada di area tersengat listrik tersebut. Kebakaran kelas C dapat disebabkan oleh serbuk kimia kering, uap air, dan karbondioksida (CO2).
-
Kelas D
Kebakaran yang terjadi pada bahan logam (magnesium, almunium, kalium, dan sebagainya). Kebakaran kelas ini sangat berbahaya dan hanya dapat dipadamkan dengan serbuk kimia sodium klorida dan grafit.
-
Kelas E
yaitu kebakaran yang terjadi pada bahan-bahan radioaktif
-
Kelas K
Kebakaran yang terjadi pada bahan masakan. Adapun cara menyempitkannya yakni menggunakan APAR yang berisi cairan kimia dan atau karbondioksida.
Baca juga: Jenis dan Pelatihan Lembaga Penyelamatan Kebakaran yang Tepat
Nah, itulah beberapa klasifikasi dari kebakaran sehingga kita bisa menentukan media mana yang tepat untuk digunakan. Synergy Solusi anggota Proxsis peduli terhadap upaya-upaya perusahaan dalam peningkatan Kesehatan dan keselamatan kerja dan Lingkungan di tempat kerja. Sebagai perusahaan jasa pelatihan dan konsultasi yang bergerak di bidang isu-isu terkait keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, minyak dan gas serta lepas pantai, Synergy Solusi senantiasa mendukung perusahaan yang ingin menerapkan sistem manajemen di perusahaannya.