September 1, 2023

Dipastikan Aman! Safety Assessment dilakukan LRT Jabodebek Sebelum Beroperasi 

Dipastikan Aman. Safety Assessment dilakukan LRT Jabodebek Sebelum Beroperasi 

Moda transportasi massal LRT Jabodebek pada 28 Agustus 2023 kemarin resmi beroperasi dan memiliki bentang sepanjang 41,2 km yang memecah 2 rute yaitu rute ke Cibubur/Depok dan rute ke Bekasi. LRT Jabodebek melayani masyarakat di 18 stasiun yang menghubungkan wilayah Jakarta, Depok, dan Bekasi yang akan beroperasi melayani masyarakat dengan dua lintas perjalanan, yakni lintas Cibubur/Depok dan lintas Bekasi. Proyek LRT Jabodebek adalah proyek transportasi berbasis rel dengan detail kompleks dan skala yang sangat besar. LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit disekitarnya.

LRT Jabodebek Resmi Beroperasi

Pembangunan LRT Jabodebek

Pada fase Pembangunan sebelumnya, Menteri Perhubungan menegaskan bahwa pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu program prioritas nasional. Terutama untuk menjawab tuntutan masyarakat akan transportasi umum yang aman, nyaman dan memiliki ketepatan waktu yang tinggi. Menteri Perhubungan menegaskan bahwa pembangunan LRT Jabodebek merupakan salah satu program prioritas nasional. Terutama untuk menjawab tuntutan masyarakat akan transportasi umum yang aman, nyaman dan memiliki ketepatan waktu yang tinggi. Proyek LRT Jabodebek dibagi dalam dua tahap, saat ini proyek LRT Jabodebek yang sedang berjalan adalah tahap 1 rampung tahun 2019. Adapun LRT Jabodebek tahap I terdiri dari 3 lintas layanan yaitu Lintas layanan 1 Cawang-Cibubur, Lintas Layanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, Lintas Layanan 3 Cawang – Bekasi Timur.

Perpres Nomor 98 Tahun 2015

Pembangunan LRT Jabodebek melibatkan empat perusahaan BUMN yakni PT Adhi Karya, PT Len Industri, PT INKA, dan PT Kereta Api Indonesia. Pembangunan LRT Jabodebek dilandasi oleh Perpres Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Perpres ini mengatur bahwa pembangunan LRT Jabodebek akan dilakukan oleh PT Adhi Karya. Pembangunan tersebut termasuk lintasan konstruksi layang, stasiun, dan fasilitas operasi. Dengan ini, PT Adhi Karya menyusun dokumen teknis dan dokumen anggaran biaya rencana pembangunan yang selanjutnya akan diberikan persetujuan oleh Menteri Perhubungan. Perpres ini juga mengatur adanya komite pengawas yang akan mengawasi proyek LRT yang dilakukan oleh PT Adhi Karya. Selain itu, perpres ini juga meminta kepala daerah terkait untuk menyesuaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) daerahnya masing-masing akan adanya proyek LRT.

Perpres Nomor 65 Tahun 2016

Pada tahun 2016, Perpres tersebut diubah melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2016. Pada perubahan ini, PT Adhi Karya ditugaskan untuk membangun prasarana depo, dari yang sebelumnya hanya konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi. Metode pembangunan menggunakan pola design and built serta menggunakan lebar sepur standar (1.435 mm). Pada perpres ini juga, PT Kereta Api Indonesia ditunjuk sebagai operator LRT Jabodebek. Pembangunan LRT Jabodebek juga melibatkan BUMN lain, PT Len Industri (Persero), yang menggarap sistem persinyalan dan PSD (Platform Screen Door) sebagai mekanisme pengamanan penumpang LRT Jabodebek. Len Industri secara keseluruhan berperan dalam manajemen proyek, instalasi, pengujian dan pengawasan, suport engineering, serta pengadaan material lokal.

Safety Sign Assessment LRT

Safety Assessment LRT Jabodebek

Pada 2022, sebelum dilakukan uji running LRT Jabodebek melakukan safety assessment dengan menunjuk Synergy Solusi (Proxsis Group) sebagai konsultan yang dipilih. Safety assessment yang dilakukan adalah proses untuk mengkarakterisasi risiko yang terkait dengan cedera, penyakit akibat kerja, insiden kebakaran, dan situasi darurat lainnya, probabilitasnya, dan konsekuensi potensialnya. Penilaian ini juga diharapkan dapat menemukan penyimpangan APD, SOP Komunikasi, prosedur kerja selamat, peralatan keselamatan, dan pengendalian lain dari standar dan pedoman yang sudah ditetapkan oleh PT KAI Divisi LRT Jabodebek sehingga saat operasional sudah berjalan tidak ada lagi deviasi dari penerapan keselamatan kerja di seluruh area. Safety assessment dilakukan di area stasiun, jalan rel, depot dan kereta khusus (VM IB) dengan ruang lingkup pekerjaan mengidentifikasi dan penilaian kegiatan, proses, bangunan, fasilitas, dan tempat kerja sesuai ruang lingkup area untuk dapat memberikan rekomendasi: 

  1. Prosedur kerja aman (safe working procedures) untuk high risk activities 
  2. Prosedur izin kerja yang diberlakukan untuk high risk activities 
  3. Jenis APD yang wajib diaplikasikan atau dikenakan oleh para pekerja di daerah tertentu 
  4. Standar minimum untuk APD dan peralatan keselamatan yang diperlukan 
  5. Rambu keselamatan yang perlu dipasang 
  6. Sarana jalan keluar dan peralatan keselamatan kebakaran yang perlu dipasang 
  7. Prosedur penanggulangan insiden operasional perkeretaapian dan situasi darurat lain 
  8. Penambahan safeguard, prosedur kerja aman, prosedur inspeksi dan pemeliharaan, dan 
  9. Pengendalian lain untuk K3 dan keselamatan operasi kereta khusus (VM IB) 

Acuan Penilaian Kesesuaian, Kajian RIsiko K3 dan Keselamatan Operasional

Dalam eksekusi proyeknya, semua peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk risiko K3 dan keselamatan operasional perkeretaapian secara otomatis akan menjadi kriteria keberterimaan untuk langkah penilaian kesesuaian (conformity assessment) yang akan dilakukan. Selain itu Konsultan juga menggunakan kriteria tambahan untuk dijadikan acuan penilaian kesesuaian, kajian risiko K3 dan keselamatan operasional seperti: 

  1. IEC 62278 Railway applications–Specification and demonstration of reliability, availability, maintainability and safety (RAMS) 
  2. IEC 60812 Analysis techniques for system reliability – Procedures for failure mode and effects analysis (FMEA) 
  3. Standard ANSI untuk APD 
  4. Standard ANSI Z535 untuk tanda keselamatan 
  5. NFPA 130 Standard for Fixed Guideway Transit and Passenger Rail Systems 
  6. NFPA 1600 Standard on Continuity, Emergency, and Crisis Management. 
  7. NFPA 1616 Standard on Mass Evacuation, Sheltering, and Re-entry Program. 
  8. NFPA 1620 Standard for Pre-Incident Planning dan lain-lain. 

Identifikasi Hasil Pengamatan Tempat Kerja

Teknik yang diusulkan untuk mengidentifikasi bahaya, keterkaitan sebab akibat antar sistem, dan kriteria untuk menilai risiko, adalah dengan menggunakan teknik Failure Modes and Effect Analysis. Kemudian dilakukan inspeksi dan observasi ke stasiun, jalan rel dan depot. Stasiun dan jalan rel akan dikunjungi secara sampling.

  1. Potensi dan bahaya aktual yang harus dihilangkan atau dikendalikan 
  2. Setiap penyimpangan dari standar yang diakui dan peraturan yang berlaku 
  3. Setiap penyimpangan dari prosedur kerja aman yang ada, atau pengendalian apa pun yang belum ditetapkan di dalam prosedur kerja aman yang ada. 
  4. APD tambahan, prosedur kerja yang aman, dan segala jenis peralatan keselamatan yang diperlukan untuk mengurangi risiko. 

Proses Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko

Konsultan Synergy Solusi bersama dengan tim dari PT KAI Divisi LRT Jabodebek mendiskusikan dan menetapkan bersama asumsi dan aturan dasar yang akan digunakan selama proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko. Asumsi-asumsi berikut ini dibuat sebelum dan selama diskusi untuk penilaian risiko.

  1. Perhitungan perancangan sudah benar dan telah diperiksa selama engineering design review.  
  2. Peralatan sudah sesuai untuk digunakan selama kondisi operasi normal. Namun, konsultan mungkin akan mempertanyakan apakah peralatan tersebut cocok untuk kondisi abnormal (working at height, start up, emergency shutdown, standby, dll). 
  3. Bahan-bahan konstruksi telah dipilih dengan benar sesuai dengan standar engineering yang tepat. 
  4. Penyimpangan yang disebabkan oleh dua atau lebih peristiwa yang terjadi secara bersamaan (double jeopardy) tidak dipertimbangkan. 
  5. Proses dan peralatan dioperasikan oleh operator terlatih yang akan mengikuti instruksi tertulis yang tersedia. 

Synergy Solusi mengucapkan selamat atas beroperasinya LRT Jabodebek ini untuk masyarakat Indonesia serta memberikan apresiasi sebesar-besarnya terhadap seluruh tim LRT Jabodebek yang sudah berkomitmen terhadap visinya untuk selalu mengutamakan keselamatan kesehatan kerja di setiap prosesnya. Semoga LRT Jabodebek selalu mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata dunia. 

 

Ditulis oleh: Isma Husni R  (HSE Expert with more than 10 years experience)

5/5 - (1 vote)
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment

Submit