February 28, 2024

20 Kesalahan Umum Kontraktor Wajib Dihindari Agar Lolos Audit Legal Compliance HSE!

20 Kesalahan Umum Kontraktor Wajib Dihindari Agar Lolos Audit Legal Compliance HSE!

Audit legal compliance dalam bidang Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (HSE) merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa perusahaan atau kontraktor mematuhi semua regulasi dan standar yang berlaku. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan kepatuhan HSE dan menghindari kesalahan umum selama audit:

  • Pahami Regulasi dan Standar:
    • Pastikan bahwa semua pihak terlibat memahami dengan baik regulasi dan standar HSE yang berlaku di wilayah atau industri tempat perusahaan atau kontraktor beroperasi.
  • Penilaian Risiko:
    • Lakukan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan dampaknya terhadap kesehatan, keselamatan, dan lingkungan.
  • Dokumentasi yang Lengkap:
    • Pastikan bahwa semua prosedur, pelatihan, dan kebijakan HSE didokumentasikan dengan baik dan dapat diakses dengan mudah.
  • Pelatihan dan Kesadaran:
    • Seluruh karyawan dan kontraktor harus menerima pelatihan HSE secara berkala dan menyeluruh. Kesadaran akan pentingnya HSE harus ditanamkan di seluruh tingkatan organisasi.
  • Audit Internal Rutin:
    • Lakukan audit internal secara berkala untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur HSE. Langkah ini dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah sebelum audit eksternal dilakukan.
  • Komitmen Pemimpin:
    • Pemimpin perusahaan atau kontraktor harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kepatuhan HSE. Ini mencakup alokasi sumber daya yang memadai dan mendukung implementasi kebijakan HSE.
  • Pemantauan Kinerja:
    • Pantau kinerja HSE secara terus-menerus dengan mengumpulkan dan menganalisis data terkait insiden, pelanggaran, dan tindakan perbaikan.
  • Koreksi Tindakan:
    • Jika ditemukan pelanggaran atau potensi risiko selama audit, segera lakukan tindakan korektif. Pastikan bahwa langkah-langkah perbaikan diimplementasikan dengan cepat dan efektif.
  • Keterlibatan Kontraktor:
    • Pastikan bahwa kontraktor dan pemasok juga terlibat dalam kebijakan HSE perusahaan. Mereka harus mematuhi aturan main perusahaan terkait HSE.
  • Dokumentasi untuk Audit Eksternal:
    • Persiapkan semua dokumen yang diperlukan dengan baik sebelum audit eksternal dilakukan. Pastikan bahwa semua dokumen tersebut akurat dan terkini.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan atau kontraktor dapat meningkatkan kepatuhan HSE mereka dan menghindari kesalahan umum selama audit. Penting untuk selalu memperbarui kebijakan dan prosedur sesuai dengan perubahan regulasi dan mengikutinya dengan tekun.

 

Baca juga : 

 

20 Kesalahan Wajib Dihindari Kontraktor

Tingginya risiko kecelakaan dan pelanggaran HSE yang disebutkan di atas menunjukkan adanya kekurangan serius dalam pengelolaan keselamatan di lokasi kerja. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap poin yang disebutkan:

  1. Petugas Lapangan Tanpa Sertifikasi Competence:
    • Kehadiran petugas lapangan tanpa sertifikasi competence meningkatkan risiko kecelakaan karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu. Sertifikasi competence sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas pekerjaan.
  2. Pengamanan Lokasi Kerja dan Rambu Peringatan Tidak Memadai:
    • Kurangnya pengamanan dan rambu peringatan dapat menyebabkan kebingungan dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pengaturan yang jelas dan rambu peringatan yang memadai penting untuk memberikan petunjuk dan mengurangi risiko cedera.
  3. Penyimpanan Bahan Kimia Berbahaya Sembarangan:
    • Penyimpanan bahan kimia yang tidak teratur atau sembarangan dapat menyebabkan tumpahan, reaksi kimia yang tidak terkendali, dan bahaya potensial bagi kesehatan dan lingkungan.
  4. Pekerja Tanpa Helm, Masker, dan APD Lengkap:
    • Kegagalan pekerja untuk menggunakan peralatan pelindung diri (APD) seperti helm, masker, dan perlengkapan lainnya meningkatkan risiko cedera dan penyakit akibat paparan berbahaya di lingkungan kerja.
  5. Peralatan dan Kondisi Tangga/Scaffolding Rentan Bahaya:
    • Peralatan yang tidak terawat dan kondisi tangga/scaffolding yang buruk dapat menyebabkan kecelakaan. Perawatan rutin dan pemeriksaan berkala diperlukan untuk memastikan keamanan peralatan.
  6. Pembuangan Limbah Padat/Cair Sembarangan:
    • Pembuangan limbah yang sembarangan dapat merusak lingkungan dan menyebabkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat. Penting untuk mengikuti regulasi lingkungan terkait pembuangan limbah.
  7. Konsumsi Makanan/Minuman di Area Terlarang:
    • Konsumsi makanan atau minuman di area terlarang dapat menciptakan risiko kesehatan dan meningkatkan potensi kontaminasi lingkungan.
  8. Merokok di Lokasi Terlarang yang Berisiko Kebakaran:
    • Merokok di area berisiko kebakaran dapat menyebabkan bahaya kebakaran yang serius. Kebijakan yang ketat terhadap merokok di lokasi kerja perlu diterapkan.
  9. Parkir Kendaraan Sembarangan Menghalangi Akses:
    • Parkir kendaraan tanpa aturan dapat menghambat akses dan evakuasi darurat, meningkatkan risiko kecelakaan dan membuat operasional terhambat.
  10. Memindahkan Peralatan Mitra Usaha Tanpa Izin:
    • Memindahkan peralatan tanpa izin dapat menciptakan ketidakpastian dalam operasional dan melanggar perjanjian kerja sama. Ini juga dapat menyebabkan konsekuensi hukum.
  11. Menutupi Informasi Insiden Kecelakaan Kerja:
    • Menutupi informasi insiden kecelakaan kerja dapat menghambat investigasi dan menghalangi langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Transparansi dalam pelaporan insiden sangat penting.
  12. Main HP atau Mengantuk Saat Operasi Peralatan:
    • Menggunakan ponsel atau mengantuk saat mengoperasikan peralatan berat dapat menyebabkan kelalaian dan meningkatkan risiko kecelakaan. Fokus dan kewaspadaan diperlukan dalam situasi ini.
  13. Laporan Inspeksi Peralatan dan Sertifikasi Fiktif:
    • Laporan palsu mengenai inspeksi peralatan dan sertifikasi dapat menyebabkan penggunaan peralatan yang tidak aman. Kejujuran dalam pelaporan dan inspeksi sangat penting.
  14. Tak Ada Petugas Safety Officer di Lapangan:
    • Kehadiran petugas Safety Officer di lapangan penting untuk memonitor dan mengontrol praktik-praktik keselamatan. Kekurangan ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
  15. P3K dan APAR Cadangan Tidak Tersedia:
    • Ketidaktersediaan fasilitas pertolongan pertama (P3K) dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) cadangan dapat menghambat respons cepat terhadap kecelakaan dan kebakaran.
  16. Memindahkan/Melepas Lock Out Tag Out Sembarangan:
    • Melepas atau memindahkan lock out tag out tanpa izin dapat membahayakan pekerja dan mengurangi efektivitas langkah-langkah pengamanan.
  17. Pekerja Tidak Mengikuti SOP dan Work Permit:
  18. Pengujian Emisi Gas Buang Kendaraan dan Alat Berat:
    • Tidak melakukan pengujian emisi gas buang dapat menciptakan risiko kesehatan dan lingkungan. Pengujian rutin diperlukan untuk memastikan kendaraan dan alat berat memenuhi standar emisi.
  19. Overload Muatan Truk Angkut Material Melebihi Kapasitas:
    • Overload pada truk angkut material dapat menyebabkan kegagalan rem, kecelakaan lalu lintas, dan kerusakan kendaraan. Pematuhan terhadap batas muatan sangat penting.
  20. Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Tidak Rutin:
    • Pemeliharaan yang tidak rutin pada APAR dapat mengurangi efektivitas dalam memadamkan kebakaran. Perawatan berkala perlu diimplementasikan.

Penutup

Penting untuk menjadikan pemenuhan ketentuan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (HSE) serta kepatuhan terhadap regulasi secara konsisten sebagai prioritas utama dalam setiap operasi perusahaan. Dengan melakukan hal ini, perusahaan dapat mencegah kejadian fatal, mengurangi kerugian materi, dan menjaga reputasi perusahaan. Konsistensi dalam menerapkan kebijakan HSE dan mematuhi hukum-hukum yang berlaku membantu menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan.

Penerapan ketat terhadap standar keselamatan dan regulasi memastikan bahwa seluruh personel, termasuk petugas lapangan, kontraktor, dan karyawan, memahami pentingnya keselamatan dan menjalankan tugas mereka sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Ini bukan hanya sebuah kewajiban hukum, tetapi juga merupakan investasi dalam perlindungan terhadap kemungkinan fatality, kerugian materi, dan dampak negatif terhadap reputasi perusahaan.

Dengan mencegah kelalaian dalam menerapkan standar HSE dan mematuhi regulasi, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif dan berkesinambungan. Keselamatan menjadi prioritas utama tidak hanya untuk melindungi karyawan dan aset perusahaan, tetapi juga untuk membangun kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat. Oleh karena itu, upaya konsisten dalam mematuhi ketentuan HSE dan hukum memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dalam menghindari risiko serius dan memastikan kelangsungan operasional yang aman dan berkelanjutan.

HSE Legal Compliance

5/5 - (1 vote)
Bagikan halaman ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment